Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vote dulu kuy
PG-17!
Leean terbangun ketika hari sudah siang. Pemandangan pertama yang ia saksikan saat kelopak matanya terbuka kala itu adalah langit-langit ruang keluarga, bukan langit-langit kamarnya. Sejenak, ia mengerutkan kening.
Kenapa aku tidur di sini?
Leean akhirnya bangkit dari sofa dan merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Ia memperhatikan sekelilingnya di mana beberapa pelayan sedang sibuk membersihkan rumah dan ada juga yang memasak di dapur. Tidak ada yang berani membangunkannnya dari tidur, tentu saja. Leean memiliki kebiasaan buruk jika dibangunkan secara paksa. Ia akan mengamuk tanpa sadar.
Dan semua orang di rumah ini sudah hapal dengan hal tersebut.
Melihat ke arah dapur membuat Leean teringat semalam Jaehyun minta dibuatkan mie.
"Mencari Jaehyun?"
Leean menatap sumber suara dengan mata di sipitkan. Tidak begitu jelas siapa yang sedang bicara di ambang pintu itu karena sekarang ia tidak memakai lensa kontak. Oh ya, aku lupa memberitahu kalian, kalau Leean sebenarnya punya penglihatan yang buruk. Tidak heran sih, ia kan suka membaca novel sambil tiduran.
"Mom?"
Perempuan itu mendekat dan barulah Leean bisa melihat dengan jelas. Ternyata dia Sue, kakak perempuannya. Sue dan sang ibu punya warna suara yang sama. Itu sebabnya Leean harus tahu wajahnya dulu.
Apa yang dia lakukan di sini? Maksudku, Sue kan punya dua anak, apa dia tidak mengantar anaknya ke sekolah?
Sekarang Sue duduk di sofa samping Leean sambil tersenyum jahil. "Ibu pergi ke perusahaan pagi-pagi sekali. Kalau Jaehyun, dia sudah pergi sekitar dua jam yang lalu."
Oh.
Begitu.
Leean merasa tidak bertanya Jaehyun pada Sue.
Ia mengganti topik pembicaraan, "Di mana Jinny dan Juno?" tanyanya pada sang kakak. Biasanya ketika Sue datang kemari, si kembar pasti ikut serta dan membuat rumahnya berisik. Tapi pagi ini tidak ada suara melengking Jinny yang berlarian bersama Juno.
"Mereka menginap di rumah neneknya." Jawab Sue dan membuat Leean mengangguk-anggukkan kepala.
"Berapa hari?" tanya Leean.
"Dua hari. Jadi selama itu aku akan menghabiskan waktu denganmu di rumah, untuk membicarakan Jaehyun misalnya?"
"Tidak ada yang perlu dibicarakan." Leean menjawabnya dengan malas.
"Kenapa kau tidak pernah cerita padaku kalau tunanganmu adalah seorang artis?"
Leean mendengus samar, kenapa harus kembali ke topik itu sih? Jadi ia menjawab dengan nada yang terdengar malas. "Karena itu tidak penting. Kecuali kalau calon tunanganku adalah Taylor Lautner atau Peter Kavinsky aku pasti sudah memberitahu seluruh dunia.""
