Sue baru saja mengirim pesan bahwa Jinny sudah berhenti menangis dan sekarang anak itu sedang menonton kartun spongebob di televisi bersama Juno. Sebenarnya ia sedikit khawatir ketika tadi meninggalkan rumah saat Jinny sedang menangis sejadi-jadinya.
"Aku mau ikut paman Jaehyun!"
"Bibi Leean jelek, aku tidak mau main lagi dengan bibi!"
Leean meringis mengingat keributan kecil yang ia timbulkan, kemudian memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas kecil miliknya. Semoga saja Jinny sudah lupa saat ia pulang nanti.
Sekarang ia berada di dalam mobil bersama dengan Jaehyun. Sudah tiga puluh menit mereka berkendara membelah keramaian kota Seoul namun tidak ada obrolan sedikit pun yang tercipta di antara keduanya. Leean bahkan sempat bertanya-tanya dalam hati.
Benarkah dia Jung Jaehyun yang tertawa-tawa bersama dua keponakannya tadi?
Seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya, sekarang raut Jaehyun total tidak berekspresi. Laki-laki itu hanya fokus menyetir sambil memperhatikan jalanan di depan.
Pikiran-pikiran acak yang memenuhi kepala Leean harus buyar ketika perempuan itu menyadari mobil berhenti di sisi jalan. Leean menatap Jaehyun yang terlihat sedang melepas sabuk pengaman.
"Mau ke mana?"
Jaehyun mengarahkan dagunya ke depan, menunjuk sebuah toko bunga bertuliskan Heaven Florist yang terletak tidak jauh dari tempat mobilnya parkir. "Beli bunga untuk ibuku."
"Oh." Leean mengangguk kepala mengerti, tidak merasa tertarik untuk ikut turun. Ia lebih memilih untuk membuka ponsel -memeriksa mission week game pubg miliknya. Sudah lama Leean tidak memainkan permainan tersebut, pasti teman satu timnya mencari-cari ke mana dia selama ini.
"Jangan ke mana-mana. Awas kalau kau kabur."
Kedua bola mata Leean memutar malas, "Oh, terima kasih sudah memberitahuku. Itu ide yang bagus, aku akan mencobanya."
Jaehyun tampak tidak ambil pusing dengan jawaban tersebut. Ia lalu meraih masker -benda wajib yang harus ia kenakan sebelum keluar ke tempat umum, lantas melangkahkan kakinya menuju toko bunga di depan sana.
Leean berhenti menatap ponsel. Untuk sesaat, punggung yang hilang di balik bangunan kaca toko bunga itu sedikit menarik perhatiannya. Jaehyun terlihat menyapa wanita renta yang sepertinya adalah si pemilik toko. Ia juga bisa melihat sekarang Jaehyun memeluk wanita tua tersebut selama beberapa saat, kemudian mereka mengobrol akrab seperti seorang nenek yang lama tidak berjumpa dengan cucunya.
Leean menarik napas dalam kemudian fokus ke ponselnya lagi, memaksa matanya untuk tidak memerhatikan Jaehyun lebih lama ketika ia mulai menyadari sesuatu.
Jaehyun bisa tertawa dan bertutur kata lembut ke semua orang. Tapi denganku, kenapa dia selalu bersikap menyebalkan?
Tidak, Leean tidak berharap Jaehyun bersikap baik padanya. Untuk apa juga? Toh pertunangan mereka hanya sebatas status, bukan seperti pertunangan yang terjadi antara dua kekasih yang saling mencintai. Tidak ada rasa semacam itu terlibat dalam hubungan mereka.
Mata Leean terangkat lagi, kali ini hanya untuk memastikan apakah laki-laki itu sudah selesai membeli bunga atau belum. Namun ketika ia memandang ke dalam toko tersebut, tidak ada tanda-tanda keberadaan Jaehyun di mana pun.
Leean masih mengedarkan pandangannya ke sekitar selama beberapa menit sampai membuat rasa penasaran mulai mengambil alih dirinya.
"Tidak mungkin kan kalau Jaehyun meninggalkanku di sini?" gumamnya pelan hingga pintu di sebelah kemudi akhirnya terbuka dan memperlihatkan sosok Jaehyun yang sudah kembali. Leean hampir bertanya ke mana laki-laki itu pergi tadi, namun urung, ketika Jaehyun menyodorinya bungkusan dari plastik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Bond - JAEHYUN
Fanfiction❝Kissing burns 6.4 calories a minute. Wanna work out?❞ 2019 in Bahasa Cover by @abimanagara