38 - Almost

113K 11.9K 7K
                                    

Chapter 38 ini aku bagi jadi 2 bagian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 38 ini aku bagi jadi 2 bagian. Bagian pertama ini panjang 4000+ word, ayo komennya juga dibanyakin biar aku semangat 💚

Ada yang nungguin chapter ini update dari kemarin-kemarin?

Absen dulu, dapet vote ke berapa nih?












⚠️Mature content⚠️

Yang masih dibawah umur dimohon bijak.

Kalo tulisan berantakan coba logout terus login







Terbangun akibat suara-suara samar beberapa orang yang tengah mengobrol di depan pintu, kedua mata bulat Leean terbuka sedikit, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam ruangan bernuansa putih. Sudah beberapa hari ini dirinya selalu terbangun di ruangan bau obat yang menyilaukan ini. Leean tidak tahu mengapa dirinya berada di sini, pun juga tidak mengerti kenapa setiap hari selalu ada beberapa polisi yang mendatanginya secara bergantian, mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit yang bahkan tidak diingatnya.

"Hai, sudah bangun?"

Sosok perawat dengan papan kertas di tangan masuk ke dalam ruangan. Leean mengenalnya, dia adalah satu-satunya perawat wanita yang suka memberikannya permen di saat perawat lain memaksanya menelan pil pahit.

"Aku punya sesuatu untukmu."

Leean mengulurkan tangannya untuk menerima dua permen pepermint yang dikeluarkan dari saku baju perawat tersebut. "Aku akan memberimu setiap hari kalau kau rajin minum obat."

"Dokter datang, ayo sembunyikan permen itu di tempat yang aman." Ujar perawat Shin dengan panik.

"Selamat pagi, Dokter."

"Selamat pagi perawat Shin."

Bunyi ketukan heels pada lantai memenuhi ruang inap. Dokter wanita itu berjalan ke arah dirinya dengan anggun, rambut panjangnya tergerai, tampak menawan juga ramah. "Annyeong."

"Bagaimana keadanya hari ini, apakah sudah lebih baik?" tanya Dokter itu kepada perawat Shin yang berdiri di samping ranjang.

Perawat Shin mengangguk, kemudian membaca beberapa lembar kertas di papan yang ia bawa. "Suhu badannya normal, luka memar di pergelangan tangan dan pahanya sudah membaik. Untuk kepala, dilihat dari hasil CT scan yang dilakukan kemarin masih ada sedikit pembengkakan. Itu yang membuatnya terlihat sering kebingungan. Lalu untuk nafsu makannya juga sudah membaik beberapa hari belakangan. Dia juga sudah tidak menolak untuk meminum obat, Dokter."

"Benarkah? Itu bagus. Kau pasti akan cepat sembuh kalau rajin minum obat." Ujar Dokter tersebut sambil mengusap pucuk kepalanya lembut.

"Oh ya, seseorang ingin bertemu denganmu."

Unwanted Bond - JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang