28 - Worried

105K 14.2K 3.8K
                                    

Teman-teman, sebelum baca aku mau mengingatkan kalau apa yang terjadi dalam cerita ini adalah fiksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman-teman, sebelum baca aku mau mengingatkan kalau apa yang terjadi dalam cerita ini adalah fiksi.

👌👌👌👌

Ayo absen dulu, dapat vote ke berapa kalian nih kalian?












Jaehyun kembali lagi ke rumah sakit sore harinya. Dengan memakai penyamaran seperti biasa, laki-laki itu menyelinap masuk tanpa disadari oleh seorang pun.

Namun ketika ia sampai di lantai tempat Leean dirawat, ada sesuatu yang salah. Jaehyun tidak menemui beberapa penjaga yang biasanya berdiri di sekitar ruang inap Leean.

Jaehyun berderap cepat untuk sampai ke sana. Ia kemudian membuka pintu ruang inap Leean sampai menimbulkan bunyi yang lumayan keras. Tapi kemudian apa yang ia khawatirkan tidak terjadi. Leean masih di sana. Duduk di atas ranjang sambil menonton siaran televisi.

Jaehyun menghembuskan napas lega mengetahui hal itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Leean ketika melihat Jaehyun yang terlihat habis lari maraton.

"Tidak ada. Kukira kau hilang." Balas Jaehyun kemudian masuk dan menutup pintu.

Ia berjalan mendekat lalu mengusap kepala Leean sejenak sebelum berjalan ke arah sofa untuk meletakkan jaket dan maskernya, "Bagaimana keadaanmu sore ini? Sudah lebih baik?"

"Mendingan."

Jaehyun menarik satu kursi kecil lalu membawanya mendekat ke sisi ranjang Leean. "Aku tidak melihat orang-orang yang biasanya menjagamu di depan, mereka ke mana?"

"Aku menyuruh ibu untuk menyingkirkan mereka." Jawab Leean.

"Sebenarnya aku juga tidak mengerti kenapa Ibu melakukannya. Saat serangan panikku kambuh, dia selalu berlebihan seperti ini. Padahal aku baik-baik saja, hanya pingsan."

Jaehyun menggeleng tidak setuju ketika mendengar kata 'hanya' terucap dari bibir perempuan itu. "Jangan lupa tubuhmu juga terluka."

Leean mengangkat bahunya santai, "Ya aku tahu, tapi kan ini tidak seperti bodyguard itu terpaksa menjagaku agar aku tidak kabur atau melompat dari ketinggian untuk bunuh diri."

Selanjutnya hanya suara televisi yang mengisi keheningan di antara mereka. Sementara Leean terlihat fokus mendengarkan siaran berita di televisi, Jaehyun mengedarkan pandangannya ke semua sudut yang mampu pupilnya jangkau sambil mencari-cari topik pembicaraan.

"Apa itu dompet milikmu?" tatapan Jaehyun jatuh pada dompet di atas nakas yang terbuka, "Boleh kulihat?"

Leean menoleh kemudian mengangguk, tampak tidak peduli. Namun kedua matanya dengan cepat memelotot ketika ia ingat sesuatu yang memalukan tersimpan di sana.

Unwanted Bond - JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang