Absen dulu, kalian vote ke berapa?
Ibu Jaehyun disemayamkan di rumah duka yang terletak di salah satu rumah sakit Seoul.
Puluhan karangan bunga terpajang rapi sepanjang Leean melangkah menyusuri koridor rumah duka. Tidak ada pers ataupun media yang meliput meskipun kabar meninggalkan Ibu Jaehyun sekaligus istri dari Jung Sung Won, petinggi maskapai penerbangan di Korea, siang tadi menyebar luas ke masyarakat. Hal itu karena prosesi persemayaman dilakukan secara tertutup dan dijaga cukup ketat.
Orang-orang yang berdatangan semuanya mengenakan pakaian hitam. Mereka tampak begitu berduka, beberapa datang dengan muka terkejut, dan terlihat juga kerabat yang datang kuasa menahan tangis ketika memasuki ruangan.
Leean menghentikan langkahnya ketika melihat sosok Jaehyun berdiri di depan pintu masuk bersama Yoo Jin, sang manajer, untuk menyambut para pelayat yang datang. Jantung Leean terasa merosot jatuh saat melihat laki-laki itu tampak begitu tegar.
Meskipun sesekali laki-laki itu memasang wajah ramah dan tersenyum kepada pelayat yang datang, Leean tetap bisa merasakan kesedihan lewat sorot mata milik Jaehyun di sana.
Leean kemudian berjalan mendekat dengan tatapan lurus tertuju pada laki-laki itu. Dan ketika ia dan Jaehyun akhirnya berdiri berhadapan, Jaehyun tampak sedikit terkejut.
"Kau datang." Sapa laki-laki itu kemudian tersenyum.
Tidak membalas sapaan itu, yang Leean lakukan adalah langsung melingkarkan lengannya ke sekeliling leher Jaehyun dan memeluknya erat selama beberapa detik. "Aku turut berduka cita."
Jaehyun mengangguk dan Leean melepas pelukannya perlahan, "Kau kuat. Aku tahu kau bisa melalui semua ini."
"Terima kasih." Jaehyun tersenyum sekali lagi seolah ingin terlihat baik-baik saja. Namun Leean tahu, yang laki-laki itu rasakan justru kebalikannya.
Leean kemudian menepuk lengan Jaehyun dan membiarkan laki-laki itu menyambut tamu lain yang datang. Ketika Leean masuk ke dalam, ia langsung diarahkan menuju ruangan penghormatan. Di sana sudah ada Jung Sung Won, ayah Jaehyun, serta beberapa kerabat yang belum pernah Leean temui sebelumnya.
Jika Jaehyun bisa menyembunyikan dukanya dengan baik, berbeda dengan sang ayah, pria itu tampak begitu terpukul dengan kepergian istri yang dicintainya.
Usai memberi salam, Leean berjalan mendekat ke sebuah peti kayu berwarna coklat yang dikelilingi banyak bunga krisan putih yang di tata indah. Tepat di tengah- tengah peti tersebut, terpajang sebuah pigura berisi potret wanita paruh baya yang tersenyum dengan sangat anggun. Sorot mata Lee Il Hwa terlihat begitu indah dan tidak ada deskripsi lain selain menawan untuk senyuman di sana.
Mereka begitu mirip, Jaehyun dan ibunya, Leean bahkan bisa merasakan sebagian diri Jaehyun terpancar di sana.
Melihat potret Il Hwa membuat rasa bersalah Leean kian membesar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Bond - JAEHYUN
Fanfiction❝Kissing burns 6.4 calories a minute. Wanna work out?❞ 2019 in Bahasa Cover by @abimanagara