37 - I got you

87.3K 12.7K 4.2K
                                    

Kalau ngga tau mau komen apa, tersedia tombol vote di pojok kiri bawah, tinggal pencet gampang kok 👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ngga tau mau komen apa, tersedia tombol vote di pojok kiri bawah, tinggal pencet gampang kok 👍

Ayok absen dulu, dapet vote ke berapa?











"S -Seo Jin?"

"Apa yang kau lakukan di sini?" Jantung Leean berdegup cepat begitu menyadari ada yang tidak beres. Bagaimana laki-laki itu tahu bahwa ia tinggal di apartemen ini? Ditambah lagi, bagaimana Seo Jin bisa masuk ketika jelas-jelas apartemen ini memiliki akses yang hanya bisa dimasuki oleh penghuni gedung?

"Menjemputmu untuk kencan."

Leean mengerjap beberapa kali, kakinya otomatis melangkah mundur ketika Seo Jin berjalan ke arahnya.

"Kau tidak datang kemarin." Semburat kecewa terlihat di wajah laki-laki itu.

Seo Jin terus mendekat, sebelah tangannya yang menggenggam buket terbuka hingga membuat benda bunga tersebut jatuh ke lantai dengan kelopak putih yang berhambur di sana. "Aku bahkan menunggumu selama lima jam di cuaca dingin sendirian. Tapi kau tidak juga muncul."

"Seo Jin, aku -"

Tangan Leean disahut secara cepat, laki-laki itu menggenggamnya begitu erat hingga membuat Leean merasakan perih di permukaan kulit. "Aku menyukaimu, Leean. Dan aku tahu kau juga suka padaku."

Leean menatap Seo Jin tidak mengerti, "A -apa? Sepertinya kau salah paham."

"Salah paham?"

"Kau selalu tersenyum padaku di kelas, bukankah itu artinya kau punya perasaan padaku?"

"Tidak. Aku tidak punya perasaan semacam itu padamu."

Seo Jin masih menggenggam pergelangan tangan Leean tanpa berniat melepaskannya. Senyuman yang kini muncul di wajah laki-laki itu serius membuat bulu kudu Leean berdiri. Tindakah Seo Jin sudah terlalu jauh. "Tolong lepaskan, jangan seperti ini."

"Kau menyukaiku." Ucapnya dengan senyum mengembang.

"Seo Jin, lepas."

Menolak melakukannya, kini laki-laki itu kian mencengkeram pergelangan tangan Leean. Senyuman di wajah laki-laki itu perlahan pudar, digantikan dengan ekspresi wajah datar. Leean bisa melihat manik mata Seo Jin menggelap. "Kau menyukaiku."

"Aku tidak menyukaimu, lepaskan tanganku."

"Kau menyukaiku!"

Leean tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Semuanya terjadi begitu cepat hingga membuat otaknya tidak mempunyai waktu untuk berpikir. Seketika yang bisa ia rasakan adalah rasa pening di kepala serta rasa pedih yang menjalar di sepanjang pelipis serta pipi. Dan entah bagaimana, telapak tangan Leean kini tahu-tahu berada di lantai untuk menahan tubuhnya yang tersungkur di sana.

Unwanted Bond - JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang