38.5 - Extended chapter

98.6K 10.9K 1.7K
                                    

Chapter pendek untuk obat rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter pendek untuk obat rindu. Tetep jangan lupa vote dan komen yap.

💚 Happy birthday Jaehyun 💚

Jam berapa kalian baca ini?

















Setelah terdengar bunyi pintu tertutup, barulah Leean bisa membebaskan udara dalam paru-paru yang sebelumnya ia tahan di sana.

Ini adalah pertama kalinya Leean berada dalam situasi semacam ini dengan Jaehyun. Begitu canggung dan -entahlah, tidak bisa dijelaskan.

Memandang hamparan nasi yang tersebar di meja makan setelah ia semburkan tadi, Leean menghela napas panjang. Tampak berantakan, dan ew, menjijikan.

Persis seperti anak berumus 5 tahun yang suka sembar sembur makanan ketika dipaksa makan siang.

Leean menggeleng-gelengkan kepalanya. Benar-benar menggelikan.

Kini sebelah tangan perempuan itu bergerak mengambil lap dan membersihkan butir-butir nasi tersebut sampai tidak ada yang tersisa.

"Leean."

Perempuan itu menoleh, nyaris melompat saat tiba-tiba Jaehyun yang tadi sudah pergi, kembali lagi dan kini berdiri di belakangnya. "Astaga! Kau mengagetkanku."

"Aku mau minta maaf."

Leean yang masih berusaha menormalkan degup jantungnya itu menatap Jaehyun tidak mengerti, "Hah?"

Sedangkan raut wajah Jaehyun terlihat bersalah, laki-laki itu terlihat ingin mengatakan sesuatu, namun tampaknya akibat salah tingkah membuat laki-laki itu lupa ingin berkata apa.

"Pergi begitu saja seperti tadi benar-benar canggung, aku tidak ingin meninggalkanmu dengan perasaan seperti itu."

"Kau boleh menghukumku kalau merasa aku sudah keterlaluan tadi." Sambungnya cepat, dan terdengar sungguh-sungguh.

"Kau bisa memukulku pakai sudip kalau kau ingin."

"Atau kau bisa memukulku dengan tinjumu seperti yang sering kau lakukan."

Serangan-serangan kalimat itu membuat Leean tidak bisa berkata-kata. Ia mundur beberapa langkah ke belakang ketika Jaehyun bergerak mendekat, siap untuk menerima pukulan.

"Tidak, untuk apa aku memukulmu?"

"Kalau begitu, bagaimana dengan menamparku? Kau bisa melakukannya kalau itu bisa membuatmu merasa lebih baik."

Leean menggeleng keras, "Kita belum menikah dan kau malah mengajariku KDRT sejak dini?"

"Atau menendang kakiku?"

"Jaehyun kau berlebihan."

"Atau bagaimana dengan -."

"Baiklah!" sahut Leean cepat karena habis kesabaran.

Unwanted Bond - JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang