Zizi sekarang berada dirumah. Karena lelah ia langsung rebahan di sofa ruangtamu dan dengan asal melempar kaos kakinya.
"Assalamuallaikum ma.." selang berapa menit istrahat zizi baru sempat memberi salam padahal ia jelas sudah berada di dalam rumah sejak 5Menit lalu.
Gandhy yang sedang asyik menyeruput kopi hitamnya di ruangtengah, mendadak tersenyum mendengar suara itu lalu dengan antusias Ia menjawab "Wallaikumsalam sayangnya papa." Jawabnya sembari menaroh gelas kopi diatas meja. Siap menanti kehadiran ZiI.
Dan mengetahui suara siapa yang menjawab salamnya, zizi spontan beranjak dari sofa---berlari kecil menuju ruangtengah "Eh papa udah balik?" Tanyanya sambil nyengir Manja.
"Kok cepet?" Lanjutnya sembari memeluk erat Gandhy, sebagai pelampiasan rinduh beberapa hari ditinggalkan ke luar kota.
saat itu ada Deby disebelah Gandhy "Gak seneng papa balik cepet?" Deby menyambar pertanyaan zizi begitu cepat bahkan sebelum Gandhy menjawab.
Zizi melirik Deby sebal "Ih mami bukan gitu. Cuman kan baru dua hari, papa, kan bilangnya tiga hari!" Tuturnya dengan bibir mengerucut kemudian Ia berbalik menatap Gandhy dan kembali memberi senyum.
Gandhy membalas pelukan hangat dari Zizi "Iya sayang, emang tiga hari, tapi hari ketiga nya dipindain kerja kesini sama si Bos" terangnya memperjelas pernyataan zizi dengan lirikan protes ke Deby agar tidak memperkeruh suasana.
Zizi merespon pernyataan Gandhy dengan menyunggingkan senyum "Yey senengnya.. Zizi berhenti naik angkutan umum!" Ujarnya semakin mengeratkan pelukannya.
Deby melihat zizi yang kesenangan menggelengkan kepala "Gak ada yah!".
Belum selesai seluruh kalimat Deby ,zizi malah memotongnya "Gak ada yah macem-macem! Any papa, No bantah!. Gitukan mau bilang." Ejeknya ke Deby.
Deby hanya berdehem pelan "Itu tau." Ucapnya.
Zizi dan Gandhy saling melirik, keduanya tertawa melihat ekspresi Deby.
Begitulah kehangatan rumah zizi. Hanya ada Gandhy dan Deby namun membuat lengkap hidup zizi.
****
Esok harinya.
Pukul 06.50 am.
Zizi baru tiba depan gerbang sekolah. Dan hari ini, Zizi diantar oleh Pak Gandy seperti biasa ke sekolah.
Gandhy semakin terlihat gagah perkasa saat mengenderai sepeda motor rxking tua era sembilan puluhan kesukakaannya.
Meski umur Gandhy sudah memasuki Kepala empat. Namun, Ia masih begitu sehat bugar, juga tampan, mungkin karena Ia yang selalu terlihat awet mudah.
Gandhy memang berbeda dengan Deby, sang istri, Kalo Gandhy sangat simple dan berjiwa mudah, sedangkan Deby sangat teliti dan juga tegas.
Kebiasaan Deby yang suka memusingkan hal-hal kecil membuatnya terlihat lebih tua dari Gandhy. Namun, meski begitu wajah yang diwarisinya dari leluhur sebagai gadis berdarah bugis masih kental terlihat. Deby masih Wanita bugis yang begitu terpancar kecantikannya.
****
Tiba depan gerbang zizi mencium punggung tangan Gandhy dan Gandy langsung pamit berangkat ke kantor.
Oh iya pak Gandy bekerja diperusahaan kontruksi sebagai mandor. Itulah mengapa Ia kadang ditugaskan ke luar Kota, satu-dua hari bahkan sampai seminggu.
Memang penghasilannya tidak begitu besar. Namun, cukup untuk mereka bertiga. Dibantu juga dengan tambahan penghasilan dari Deby. Yang bekerja sebagai staf admin diperusahaan properti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know! (END) ✔
Teen FictionHigh rank #1 on HomeSweetHome (30 juli 2019) 🎖 #1 on CintaYangTakTerbalas (23 April 2020) 🎖 "Zhy. You Ok ?" Tangan kecil itu merengkuh pundak zizi. Zizi mendongak keatas. Dilihatnya helen dalam binar lampu---Helen mengangkat tubuh Zizi berdiri s...