24. Pupus!

115 15 7
                                    

****

Rabu. 11 november 2013. Minggu tenang untuk kelas 12. Dan hari ini the day zizi. Sweetseventeen tepatnya. Debby sudah merancang pesta untuk anak tunggal kesayangannya itu. Dan Undangan sudah disebar. Tinggal beberapa jam lagi dan zizi harus mengambil keputusan.

Ika dan the geng sudah ada di restaurant tempat party zizi dirayakan. Neni juga hadir bersama Mei dan Mona. Serta beberapa Guru sempat hadir. Masih banyak lagi anak lain. Dan Reynaldi Haris sudah berada disana 30 menit sebelum acara dimulai sambil memegang kotak kecil berbungkus pita berwarna pink.

****

Melihat zizi belum berada ditengah acara Deby akhirnya menuju ruang rias hendak memanggil zizi untuk keluar.

"Zhy, ayok. Udah jam 11, kasihan teman teman kamu yang baru datang belum lihat dan sempat ngasih ucapan." Bujuk Deby pada zizi

"Wait mam... 10 minutes again" jawab zizi sambil sesekali melakukan touch up pada makeupnya yang mulai luntur karna basah oleh airmatanya

"Teman teman sudah menunggu sayang, Ayolah." Bujuk Deby sekali lagi

"Iya mam. Duluan aja."

"Ok, Jangan lama sayang sudah jam 11. Daritadi mereka mencari kamu." Deby akhirnya menyerah juga, ia sadar kalo sepertinya ada yang membuat anaknya tidak bersemangat malam ini

"Ok mam." Zizi memberi sedikit senyum kepada Deby. Lalu Debby melenggang meninggalkan ruangan itu.

****

Melihat Deby yang keluar seorang diri Rey malah mendekati Deby. "Tante, zizi mana ?" Ujar Rey dengan uluran tangan hendak menyalami Deby

"Eh Nak Rey, zizi dia ada didalam masih membenahi makeup" jawab Deby sembari menyambut uluran tangan Rey

"Oh gitu., memang yah anak gadis dandannya lama." Goda Rey namun tetap menunggu dengan tenang.

****

Sementara yang lain sudah puas menikmati pesta. Tersisa detik detik usia zizi berganti menjadi 17 tahun.
Zizi akhirnya muncul dengan gaun pink yang menambah kecantikan wajahnya. Heells yang mempercantik kaki jenjangnya. Dan mahkota yang digunakan membuatnya sempurnah menjadi Quenn of tonight.

Rey menatap dalam zizi. " Makin jatuh cinta gue." Ucapnya pada beberapa anak yang datang bersamanya

****

Dan acara puncak akan segera dimulai, Zizi berdiri depan cake. Dan disebelah kiri kanannya ada Pak Gandi serta Bu Deby. Dan disebelah papanya ada Rey.

Semua anak siap bernyanyi untuk zizi. And then semua hitung mundur 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1.

DORRRRRRRRRR... letusan kembang api. Menambah riuh suasana.

Dan Edward culen sebagai Master of ceremony malam ini. Meneriakkan Nama zizi dengan lantang. "Happy birthday untuk yang terCantik malam ini, Zizi Tungga Pradita, silahkan tiup Lilinnya"

Dan tak menunggu lama zizi meniup lilin kue yang membentuk angka 17 itu. Kemudian Semua memberikan ucapan dan kado kepada zizi. Dan setelah semua sudah memberi ucapan dan hadiah, zizi kembali berdiri ke tempatnya.

Zizi melihat Semua yang hadir di Pestanya satu demi satu. Ia melihat kebahagian disetiap sudut tempat. Disetiap orang terdapat simpul senyuman. Ia malam ini memberikan kebahagian kepada mereka namun tidak untuk dirinya. Ia merasa sesak dan sedih di hari ulangtahunnya. Sebab Sosok yang ia cari belum juga terlihat batang hidungnya sedaritadi. "Stiven. Lu jahat lu gak dateng. Padahal undangan gue sengaja anterin tanpa perwakilan." Bisik zhy pada dirinya Lalu tak berselang lama ia menoleh ke Rey. Rey yang baru saja mendekatinya. "Thanks Rey udah hadir."

"Pasti aku hadir zhy." Rey menatap penuh harapan ke zizi. Zizi membalasnya dengan senyum paksa.

Kemudian terakhir Rey mendekat. Berbisik. "Happy birthday zizi tungga Pradita. Kamu cantik banget malem ini. Satu-satunya. The one and only seperti lagu yang sekarang sedang diputar oleh Dj." Bisiknya Lalu Rey mengulurkan tangan memberi kotak kecil ke zizi. "Jangan buka sekarang. Nanti saja kalo sendirian."

Zizi mengambil kotak itu dan pamit kebelakang sebentar.

"Aku tungguin didepan sama yang lain." Jawab Rey. Dan Zizi hanya mengangguk pelan lalu melenggang pergi.

****

Zizi tersungkur kelantai. Sebenarnya sejak tadi dia sudah tidak sanggup berada di tengah -tengah riuhnya pesta. Namun ia bertahan demi Malam Ini dan demi seseorang yang ternyata tak menganggap penting malam ini. Zhy menangis

"Zhy. You Ok ?" Tangan kecil itu merangkuh pundak zizi. Zizi mendongak keatas. Dilihatnya helen dalam binar lampu.

"Helen. Im Ok." Jawab zizi Lalu ia jatuhkan pundaknya ke bahu helen. "Im so tired. I need sleep. Im so sad. I dunno whats happen here. I really really confuse Len" .. sekarang zhy menangis sejadi jadinya. Tak sanggup ia menahan.

"Jangan gitu Zhy. Aku gak bisa lihat kamu kek gini. Please yang kuat." Helen memeluk erat tubuh Zizi. Malam itu harusnya menjadi malam membahagiakan buat zizi namun apa yang terjadi bukanlah seperti harapan zizi. Semuanya hancur lebur. Hanya ada senduh dan kekecewaan terlukis dimata zizi dibarengi air mata yang terus menetes. Belum lagi ketakutan yang menimpahnya akan apa dan bagaimana ia harus menjawab Rey.

To be continued

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang