19. Disturbed feeling!

115 12 1
                                    

****

Theo dan Paul mendapat kabar dari security kalo kedua anak tadi bukan berasal dari daerah sini (Bogor). Tetapi datang dari Jakarta. Dan sudah dikembalikan ke Jakarta. Theo dan Paul merasa Aneh.

Setelah memastikan Zizi aman bersama Yuni, Rey tidak langsung kembali ke Hotel melainkan memilih untuk menghampiri theo dan Paul yang berada di pentry.

"Eh broh sini ngopi" sapa Theo yang melihat Rey muncul tiba-tiba disela ketegangan mereka bermain catur.

"Mau Kopi, gue buatin broh?" Ujar Paul sembari menyeruput nikmat kopinya.

"Gadehh mo balik Jakarta gue" jawab Rey.

"Gimana, Apa kata mereka?" Lanjutnya setelah duduk disalah satu kursi.

"Gitulah broh!" Jawab Theo

"Gitulah gimana?" Tanyanya lagi lebih serius pada Theo dan Paul yang terlalu fokus pada permainan Catur mereka.

"Mereka gak mau ngomong, Katanya mereka kebetulan lewat. Makanya kita serahin sepenuhnya ke security, eh tautau tadi pak security telpon kalo anak tadi bukan dari bogor sini." Theo yang menjelaskan sedang Paul hanya diam fokus ke papan catur.

"Lah. Maksudnya mereka bohong?" Wajah Rey kembali serius lengkap dengan kening yang berkerut.

"Itu dia. Kenapa mereka bohong!" Sahut Paul tapi masih dengan tatapan tertuju dipapan catur.

"Aneh." Ujar Rey mulai penasaran

"Mereka juga terlihat trendi---Anak hedon." Tambah Rey

"Nanti gue cari tahu. Sekarang gue harus balik ke Jakarta!" lanjutnya kemudian pamit meninggalkan theo dan Paul.

****

Mata senduh zizi yang daritadi menatap langit-langit tenda dan degub jantung yang bekerja lebih cepat dari biasanya. "ARGHHHH" teriaknya dalam tenda seorang diri. otaknya terus saja merasakan ada sesuatu mengganggu pikirannya. Memaksa untuk tidak memikirkan laki-laki yang tadi sudah menolongnya. Ditutupinya seluruh wajah dengan bantal. Sambil merutuki dirinya berkali kali. Entah apa yang sedang dia sesali. Yang jelas malam ini ada yang sudah mengganggu perasaannya.

****

Zhy.... zizi.... zizi tungga pradita.

Sontak zizi tersadar dari tidurnya ada yang sedang memanggilnya. "Astaga cuman mimpi. Huhhhhh. " perasaan legah kembali pada zizi saat tahu itu hanyalah mimpi.

"Boleh masuk." Tiba-tiba Suara terdengar dari luar tenda.

"Iya masuk aja Yun. Gue udah bangun."

Yuni masuk dan merebahkan tubuhnya disisi kanan zizi.

"Zhy. " panggil Yuni pelan.

"Iya, ada apa Yun?" Jawab zizi sembari memalingkan wajahnya kearah Yuni.

"Kamu gak mau cerita apapun ke aku, Kita udah sering bareng, Apa-apa selalu sekelompok. Masa kamu gak mau cerita atau berbagi sama akusih, Gak percaya kamu sama aku??"

Lagi-lagi Yuni membuat zizi merasakan keanehan. Zizi tahu bagaimana sikap Yuni. Tak jauh beda dengan dirinya yuni juga tipe orang yang tertutup.

" kenapa juga dia meminta ku untuk berbagi?" Gumam Zhy dan kembali diam lalu memejamkan mata tak memberi jawaban apapun pada Yuni.

Saat itu Yuni merasa makin kesal dalam benak Ia sejuta kali mengutuk Zizi dan kesombongannya. " Kenapa susah sekali mengajak anak ini berbagi. Aku gak sabar pengen dia hancur." Batin Yuni dan Itulah kenyataan sebenarnya Yuni yang selama ini adalah sosok wanita yang hidup dengan topeng.

Sebab zizi meskipun sudah beberapa kali berkelompok dengan Yuni. Zizi masih saja menganggap Yuni cuman orang lain cuma teman sekelas sama seperti posisi Ika dan yang lain dimatanya. Jadi kalo meminta untuk berbagi cerita jelas Zizi tak bisa melakukannya. Tahu sendiri Zizi tipikel cewek cuek dan Introvert.

" to be continued "

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang