5. It's Mine!

313 26 5
                                    

Pukul 10.45 am.
Waktu istrahat pertama.

Dan Karena malas keluar zizi memutuskan menetap dalam kelas selama jam istarahat. sampai akhirnya waktu pelajaran ketiga dimulai.

Semua murid Ips1. Satu-persatu mulai memasuki ruangan. Setelah semua dipastikan sudah berada dalam ruangan.

Bu Neni, mengintrupsi. Berbicara didepan kelas. Sekedar memberitahu bahwa hari ini ada penggabungan kelas. Antara Ips1 dan Ips2.

Dan tidak lama berbicara
Ibu Neni langsung mempersilahkan anak Ips2 bergabung keruangan Ips1.

Itu adalah hal paling disukai murid-murid apalagi the geng ngeyel. Dan para murid cowok yang senang karena gebetan mereka ada dikelas Ips2.

Namun tidak dengan zizi. Ia terlihat kesal. Menurutnya itu adalah kutukan. Sumpah serapah berserakan dalam benaknya yang tidak bisa menerima situasi belajar semacam itu.

"OH Tuhan kenapa musti gabung." Dia terus mengeluh hingga akhirnya pecah, logika tak bisa menerima.

"Permisi bu." Zizi mengintrupsi.

Bu Neni menatap Zizi tersenyum "Iya silahkan Zi, bagaimana ?" Tanyanya.

Zizi menghela Napas dan menghembuskannya pelan "Kenapa ibu menggabung kelas? Ini sungguh tidak efektif dan sangat pengap!" Protesnya dengan dahi berkerut.

Semua anak terkekeh melihat tingkah zizi yang menurut mereka Aneh. Tentu saja karena anak Ips memang anak riuh dan senang dengan keributan berbeda dengan zizi anak yang seharusnya berada dilingkungan Ipa nan tentram.

Mendengar protes Zizi, Bu Neni menyunggingkan sebuah senyuman, terlihat tulus "ibu paham sayang!" Tuturnya lembut.

Bu Neni memang guru termudah disekolah Zizi, makanya dia selalu bersikap ramah dan akrab dengan semua muridnya. Itulah mengapa dia lebih senang menyebut muridnya dengan kata sayang dibanding kata Anak dan sebutan itu jelas diterima dengan baik oleh semua murid, apalagi murid pria, tentu mereka dengan girang menerimanya, sebab Bu Neni bukan hanya termudah dideretan para ibu guru tetapi juga tercantik dan terseksi, mungkin karena dia guru kesenian.

"Pelajaran ibu selanjutnya dikelas Ips2. Ibu menggabungkan supaya kalian bisa ikut belajar sekaligus"  Ujar bu Neny menjelaskan.

Zizi menatap Bu Neni canggung "Maaf bu, Waktu yang dijadwalkan sehari untuk ibu mengajar di dua ruangan, menurut saya itu sudah meringankan beban ibu." Ucapnya harus berterus terang meskipun Ia sudah merasa tak enak dengan Bu Neni yang begitu Ramah.

Ibu Neny tersenyum dan berjalan mendekat ke bangku Zizi "Maaf yah cantik mungkin ibu terlalu meminta lebih pada sekolah ini. Tapi ibu janji ini terakhir ibu menggabung kelas. Soalnya ibu ada jadwal mengajar tari disanggar. Boleh, yah.?" Pintahnya sedikit memohon.

Zizi melihat kedalam manik mata bu Neni dan Ia selalu melihat ketulusan disana

"Pasti Bu Neni sangat sibuk, dan akan membuatnya kelelahan nanti, bahkan mungkin tidak sempat beristrahat kalo harus memaksanya mengajar diwaktu berbeda" batinnya lirih.

"Hari ini saja Ibu!" Ucap Zizi akhirnya mengalah. Merasa Empaty dengan Bu Neni.

Tentu saja semua anak terheran. Kenapa ibu guru mereka malah meminta maaf dan memohon pada zizi yang mereka anggap aneh.

"KAMU ANEH NGATUR GURU!"

Itu suara sumbang dari anak Ips2 yang baru bergabung. Dan banyak anak lain yang mulai menceritai zizi di belakang.

Sementara murid pria yang dari Ips2 banyak terkagum-kagum pada sosok wanita yang baru saja menggurui seorang guru.

Siapa yang takkan jatuh hati pada sosok gadis berparas cantik, dan memiliki gigi menyerupai ginsul memperindah senyumnya.

Ada lesung pipit kecil dibawah bibirnya. Menambah kecantikkannya. Belum lagi alis mata yang tebal dan rapi. Membuat kaum Adam sontak terpanah tiap kali melihat. Dan yang paling menarik ialah mata misterius yang ia miliki. Benar-benar membuat kaum Adam Penasaran oleh sosoknya.

Begitu juga dengan Reynaldi Haris. Anak pindahan SMA 89 yang tadi pagi dimaksud zizi.

Dialah yang paling menggilai zizi. Makanya sejak pelajaran dimulai dia hanya menatap lurus kedepan dimana arah tempat duduk zizi.

Bu Neni mengetuk meja keras, meminta semua menghentikan aktifitasnya masing-masing dan kembali fokus padanya.

Dan Setelah suasana sudah tenang Bu Neni meminta Zizi maju ke depan kelas.

Zizi memenuhi panggilan Bu Neni untuk ke depan kelas tanpa pertimbangan. Begitulah kebiasaan zizi yang dari kecil senang showing off, terutama menyangkut keparluan sekolah.

"Boleh bantu Ibu?" Tanya Bu Neni pada zizi yang sudah berdiri didepan bersamanya.

Zizi mengangguk tanpa tahu lebih dahulu apa permintaan Bu Neni "Boleh bu." Ucapnya antusias.

"Peragakan 1 jenis tari tradisional ke teman-temanmu!" Pinta Bu Neni.

Zizi terperanjat, kaget dengan permintaan mendadak Bu Neni.

Bu Neni memekik "Kamu pernah ikut sanggar tari,kan? Ayoh peragakan!" Pintah Bu Neni yakin.

Zizi mengangguk "Iya bu." Jawabnya.

Bu Neni tersenyum. "Silahkan"

Kemudian Zizi menyiapkan posisi. Dia menari di depan kelas dengan lenggakkan badan yang lincah dan membuat semua mata terkesima oleh penampilannya.

Jelas saja Ika dan teman sekelas yang lain heran. Karena yang ditau zizi adalah murid dengan tingkat kediaman yang hakiki. Namun kenapa bisa ketika disuruh menari dia spontan dan santai saja apalagi tatapannya yang tertuju kedepan seakan tidak malu sama sekali.

Reynaldi dan Stiven terlihat terpesona. Keduanya tak berpaling sedetikpun. Tak ingin kehilangan momen Zizi menari.

Beberapa menit akhirnya Zizi selesai dengan tariannya. Zizi membungkuk Menyudahi gerakannya. Dan tersenyum menatap Bu Neni.

Dan sebelum Zizi kembali ke tempat duduk, anak-anak memberi uploas untuknya.

Bu Neni mengetuk papan tulis meminta perhatian "Ok. untuk hari ini cukup. Ibu hanya memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya. Masing-masing membuat kelompok, satu kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang! kalian bisa stor nama-nama kelompok sesuai keinginan kalian. Dan ibu tunggu diruangan." Terangnya memberi arahan kemudian lekas meninggalkan kelas.

Dan anak Ips dua pun segera kembali ke ruang kelas mereka. Kecuali Reynaldi.

 Kecuali Reynaldi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Reynaldi Haris)

*****

Part 5. Aku hentiin ceritanya sampe sini. Aku bakal post part 6 kalo viewer menambah sampe 100 dan vote 100. Ok thanks 🤗🤗🤗

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang