Kantin Pak Didi (satpam) sekolah cukup ramai dan juga terkenal populer karena kantin ini tempatnya para murid berkumpul saat seperti sekarang. Waktu istrahat.
Sekedar memesan menu alakadar ataupun menu utama yaitu Nasi goreng seafood ala Ny.Didi.
Begitu pula dengan kebiasaan murid laki-laki, yang kebanyakan menjadikan Kantin Pak Didi sebagai markas untuk mengisengi murid Cupu ataupun menggoda murid perempuan yang mereka gilai.
Tidak jarang pula Murid Laki-laki, contohnya teman sekelas Zizi yang kebanyakan mengutang di kantin ini, bahkan ada yang sampai menitip Ponsel ataupun jam tangan mereka sebagai jaminan.
****
"Zhy gabung yuk." Ajak Helen antusias begitu melihat Zizi masuk kedalam kantin.
Helen bahkan langsung berdiri dan pindah ke bangku sebelah untuk memberi celah ke Zizi supaya bisa duduk "Ayok kesini aja bareng" Lanjutnya sembari menarik paksa lengan Zizi.
Mendapati perlakuan Helen yang terlihat sok akrab dengannya, Zizi hanya menatap Helen datar dan langsung ikut duduk sesuai permintaan, toh menolak juga percuma---lengannya sudah ditarik paksa---yah mau gak mau tubuhnya harus mengikut.
Sementara Ika yang juga ada dibangku itu dengan sigap langsung menyikut lengan Helen "kenapa kamu ajakin duduk bareng lot"
Saat mata Ika sudah Melotot dan hampir copot, Helen Malah memberi isyarat agar Ika diam saja "Ssstttttt" begitu katanya pada Ika---yang membuat Ika semakin kesal.
Namun karena malas merespon Ika yang suka sebal sendiri Helen akhirnya memilih beralih pandang "gak Apakan yah Zhy gabung disini?" pertanyaan Helen kali ini tertuju pada Anak lain yang juga sebangku dengan mereka.
Theo melirik Ika sedetik kemudian beralih menatap Zizi "Gak apa atuh" jawabnya sambil senyum.
"Iya tak Apalah, silahkan silahkan" tambah Paul.
Melihat respon Theo dan Paul yang setuju saja dengan usul Helen, Ika terpaksa mengalah. "Yoweslah, aku mengikut" Ucapnya mengalah.
Dan karena tidak lagi ada masalah dengan keberadaan Zizi disitu, dan Zizi juga terlebih enteng saja. Maka mereka semua kembali sibuk dengan makanannya masing-masing. Begitu juga dengan Zizi yang baru ingin memesan, Ia sibuk dengan buku Menu dihadapannya.
Sama halnya dengan Anak lain mereka juga sibuk memenuhi Kantin Pak Didi. Kantin yang begitu populer oleh seluruh Murid di Sekolahan ini.
Maka Tentu saja kantin Pak Didi bukanlah kantin khusus ips apalagi khusus ips satu---melainkan spot buat seluruh kalangan elit disekolah ini.
Kantin ini memiliki farian makanan dan minuman lebih dari beberapa kantin lainnya yang juga berada di Sekolah ini.
Makanya saat itu ada salah satu murid perempuan dari Kelas Ipa yang dengan sengaja mencoba menyindir zizi. Murid perempuan itu adalah teman sekelas zizi di kelas sepuluh dahulu.
Namun, kerna zizi adalah tipe spesies langkah alias satu-satunya yang bin salabin makanya dia bodoamat dan lahap menyantap makan siangnya.
Berbeda dengan Ika yang emang bawaannya emosian dan ngeyel mendengar perkataan murid wanita itu(Tania) dia mendadak hot. Jelas dia mengerti maksud sindiran murid itu. Kerna mata murid itu pun dengan sinis tertuju pada zhy.
Setelah kelar bacotan Tania, Ika langsung beranjak dari kursinya "Heh." Ujarnya kemudian dengan sinis pada Tania---lengkap dengan tangannya yang memukul keras meja.
Tania menatap ke arah Ika "Ada apa ?" Katanya malah dengan wajah yang lebih sadis.
"Kamu yah, kalo ngomong difilter jangan asal nyeblak." Ujar Ika lagi dengan tatapan membunuh dan sekarang Ika sudah berdiri dekat Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know! (END) ✔
JugendliteraturHigh rank #1 on HomeSweetHome (30 juli 2019) 🎖 #1 on CintaYangTakTerbalas (23 April 2020) 🎖 "Zhy. You Ok ?" Tangan kecil itu merengkuh pundak zizi. Zizi mendongak keatas. Dilihatnya helen dalam binar lampu---Helen mengangkat tubuh Zizi berdiri s...