10. Chance 2!

150 17 3
                                    

Ting!
ting!
ting!

Bunyi jam dinding menunjukkan tepat pukul empat sore.

Zizi masih rebahan diatas kasur empuknya. Masih merasa nyaman dan malas untuk bangkit.

tiba-tiba Suara klakson terdengar bising, mengganggu istarahat zizi yang baru saja ingin terlelap.

"Siapa sih yang bunyiin klakson segede itu!" gerutu zizi.

dan Karena merasa kesal zizi bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju balkon. Dilihatnya sosok charming berbusana kokoh dibalik gerbang rumahnya.

Sosok Charming itu melambaikan tangan dari luar gerbang. Zizi memicingkan mata memastikan Siapa gerangan pria itu. Dan setelah jelas Zizi melihat ternyata Lambaian tangan itu ialah milik Stiven.

"What?" Zizi memutar malas pandangannya. Matanya melotot, mengutuk pria yang berada disebrang gerbang rumahnya itu.

"Turun!" Teriak Stiv sambil menunjuk-nunjuk gerbang minta dibukakan.

"Hiks. Ngeselin mana gak ada mama lagi ngapain sih tu anak." Zizi masih saja menggerutu sambil menuruni anak tangga kamarnya menuju pintu depan dan melangkah ke halaman hendak membukakan gerbang untuk stiven.

gerbang sudah dibuka oleh zizi "Lama amat." ucap Stiv lalu menerobos masuk dan langsung duduk dibangku teras rumah zizi.

zizi hanya menatap nanar Stiv sembari mengikut dibekangnya "Ngapain kamu kesini?" tanyanya berdiri di sebelah kursi Stiv.

"Hauuuuss. Need softdrink dong zhy." Dengan wajah memelasnya stiv memohon pada zizi untuk diambilkan minum.

zizi menyeringai "Ih dasar. Wait here. Disitu aja jangan masuk. AWAS !!!!" pintanya tegas memperingati Stiv.

"GALAK AMAT ibu " goda stiv pada zizi. Sambil mengusir masuk zizi. dan zizi menurut secepatnya berlari kecil masuk kedalam rumah.

Lima menit zizi keluar membawa baki berisikan satu botol orange juz dan gelas juga cemilan.

"Tuh." Zizi menyodorkan baki tadi untuk stiven.

stiv menerimanya lalu menaroh baki itu diatas meja "Udah kamu sana mandi trus gentian!" pintahnya sembari menuang orange juz di gelas.

zizi melongo, bingung kenapa Stiv menyuruhnya mandi "Mau apa?" tanyanya dengan kening berkerut.

Stiv bangkit dari kursi masih dengan segelas orange juzz ditangannya, Ia minum seteguk kemudian kembali menatap zizi "Ke sekolah lah. BA. kamu gak lupakan?!" tanya Stive.

Zizi diam sejenak, berpikir "Gak bisa stiv. Mama ngelarang aku kluar" ungkapnya lalu menghela napas.

"Hadeh ini sekolah cupu. Masa dilarang"

"Papa gak ada. Takut aku pulang malem. Mama jugakan gak ada dirumah. Aku belum izin."

stiv menyimpan gelas ke meja dan meminta zizi untuk duduk sebentar "Udah mana nomor nyokap?" tanyanya setelah zizi duduk disebelahnya.

zizi memicingkan mata, menatap curiga kedalam manik mata stiv "Mau apa kamu ?"

stiv mendengus "Izin lah apalagi." ucapnya lalu menarik ponsel zizi yang baru saja zizi keluarkan dari saku celananya.

" kontak nyokap apa nih?" Tanya Stiv sembari sibuk mengotak-atik ponsel zizi.

Dan zizi yang Melihat tingkah Stiv, malah kelihatan bingung. bahkan zizi tidak merespon sedikit pun pertanyaan stiven.

" yeee si cupu malah bengong " ujar Stiv sembari membuka list panggilan keluar di ponsel zizi, dan kemudian ia menemukan satu kontak disitu tertulis IBU NEGARA. Stiv menunjukkan nama itu pada Zizi, dan zizi mengangguk membenarkan.

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang