16. Hari kesialan Yuni!

124 13 4
                                    

Part tàmbahan, hehe semangat bacanya yah kamu yang nungguin cerita ini. Happy Reading 🤗


****

Ika menutup pintu kelas. Dan menanyai satu persatu murid. Meminta kesaksian lewat rekaman video yang disetelnya. Didalam rekaman itu jelas semua anak memastikan zizi tidak hadir dikelas B.A kemarin sore.

Setelah yakin akan Video itu Ika dan gengnya menuju kelas Neni Ips tiga untuk membenarkan dugaan kalo yang tadi mereka bilang adalah Fitnah.

Ika menjelaskan kalo itu cuman salah paham---tapi apa yang terjadi geng Neni tidak langsung mempercayai, mereka malah ingin bukti lain.

"Nen. Aku yakin kamu salah paham ada yang gak bener disini" kata Ika pada Neni ketua geng yelow

"Iya aku stuju" tambah helen untuk lebih meyakinkan Neni dan gengnya.

"Emang kenapa, bukannya tu anak ngeselin kok kamu belain sih?" Kata Mona ketus, Mona adalah anggota geng yelow yang memiliki penampakan paling buruk bagi zizi karena gayanya yang entah feminin atau tomboy, percampuran teraneh menurut zizi.

"Iyasih tapi gak bagus juga memfitnah anak kayak dia." Tambah Ika lagi dengan rasa pede akan pikirannya benar bahwa zizi tidak salah.

"Kok fitnah?" Tanya Mona dengan tampang tidak terima atas pernyataan Ika perihal fitnah, karna menurut mereka sumber cerita mereka benar meyakinkan.

" Gini aja deh Nen, Mei, Mona, aku mau nanya, kalian denger dari siapa kalimat itu?'' Akhirnya Ika tak bisa menahan diri lebih lama Ia gusar dan ingin segera tahu siapa si pembawa berita buruk itu.

"Dari temen kelas kalian---Sumber terpercaya. Gak mungkin juga anak itu bohong---dia cupu kutubuku---gak mungkin bohong" terang Neni.

"Iya. Ok tapi Siapa---bilang dong heyy!" Tanya Ika semakin penasaran.

"Yuni!" Akhirnya Mona menjawab dengan Lantang.

"What ?" Mendengar nama Yuni yang disebut oleh Mona seketika Ika memanas. "Dasar cunguk" teriak Ika dan langsung pamit ke geng yelow untuk pergi sebentar.

Dan tanpa menunggu tanggapan dari geng Yellow, Ika sudah bergegas dan menarik lengan Helen meminta Helen ikut dengannya untuk menemukan Yuni.

Setelah berada di ruang kelas, ternyata Ika dan Helen tidak menemukan Yuni, mereka sudah menanyakan beberapa murid lain tapi belum juga ketemu, hingga Ika terpikir satu tempat yang kemungkinan terbesar Yuni disanah, dan secepatnya Ika menuju toilet wanita. Disusul Ika.

Dan benar saja Yuni ternyata ada, dan sekarang sedang berdiri menatap kehadiran Ika dan Helen, disitu juga ternyata Rara dan Fira berdiri, dan tanpa aba-aba spontan Ika langsung mendekati Yuni, Setelah menggenggam erat lengan yuni depan toilet Ika gak banyak ngomong. Ditariknya yuni keluar dan masuk gudang.

Digudang itu banyak sekali anak yang sedang ngerokok. Neni dan kawannya juga ikut. Reypun begitu.

Disandarkan tubuh yuni ketembok. Dipaksanya yuni menjawab. Namun yuni hari ini berbeda dengan yuni selama ini.

Yuni menjadi 180 derajat berbeda dia munafik. Dan terus memperburuk suasana. Dia tidak mengakui fitnahnya pada zizi. Sekalipun wajahnya sudah bonyok kena tonjok dari Ika.

"Jawab gak itu fitnah., heyy" bentak Ika lagi untuk kesekian kalinya pada Yuni.

Yuni masih diam.

"Gak mau jawab, cewek MUNA?!" Ika semakin geram dihadapan Yuni. Ika mengangkat kerah baju Seragam Yuni---setelah terangkat setengah kakinya dari lantai---Ika dengan kasar mendorong tubuh Yuni ke tembok---Yuni terkapar jatuh ke lantai yang kotor penuh debu.

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang