11. Chance 3!

142 15 2
                                    

Akan ada cerita tentang Stiven saat masih di kelas X, and there's something about him, dan hal itu bakal jadi bonus buat all of You My Readers, ya ayo Penasaran Kan?, SAMA!
apakah itu?????
Author Penasaran Gak yah .hehe but gak di Part ini Yahh , nanti aja Kalo hati Zizi lagi Seneng. OK ! 😍😍


Lupakan soal Reynaldi yang sebel ditinggal zizi begitu saja dengan Stiven.

Sekarang sepanjang perjalanan Stiven dan Zizi hanya diam-diaman.. Stiven fokus menyetir sedang zizi asyik menikmati album Justin dan Selena.

Mobil sedan hitam stiv sekarang tiba depan gerbang pintu rumah zizi. Stiv membukakan pintu mobil dan zhy keluar. Stiv mengantar zhy masuk sampai depan pintu rumah.

Sekarang pukul sembilan belas lewat empat puluh lima menit . "Mama belum pulang" gumam Zizi sembari mengela napas Panjang.

"kamu bawa kunci?" Tanya Stiv setelah mendengar hembusan napas zizi.

"Iya bawa." Jawab zizi.

"Yaudah masuk. aku jaga dari luar. Sampe nyokap kamu pulang."

"Oh gak usah, kamu balik aja. Gak apa kok!" tolak zizi.

namun, stiv mengabaikan zizi "Udah sanaa.... masuk !" stiv mendorong paksa punggung zizi menyuruh masuk zizi kedalam rumah.

zizi menahan gagang pintu, enggan masuk "Tapi...." ucap zizi terputus oleh stiven karena gaging pintu rumah sudah ditarik dari luar oleh stiv.

"kamu bersih-bersih trus istahat!" Suara teriakan stiv dari luar rumah terdengar jelas oleh zizi yang masih berdiri dibalik pintu. Ingin memastikan apakah benar stiv akan menjaganya dari luar rumah.

Sudah sekitar dua puluh menit zi masih dibalik pintu. Dan stiv setia menemani dari teras.

Zizi memutuskan untuk kelantai atas setelah merasa gerah. Ia bergegas membersihkan diri. setelah bersih zizi siap melaksanakan salat isyah.

usai salat isya, zizi merebahkan tubuhnya. Sambil memutar otaknya. Berpikir keras kenapa stiven melakukan semua ini. 'Ada apa ?' Gumamnya dengan seluruh tubuh terbenam dalam selimut.

Sudah tiga puluh menit---empat puluh menit dan sejam kemudian. Zizi sudah larut dalam mimpi. Dibalik hangatnya balutan selimut. Sedang stiv kedinginan diluar rumah yang hanya berbalut baju kokoh nan tipis.

Lumayan sejam dua puluh menit juga stiv menunggu hingga Deby balik. Stiv sudah tertidur pulas, dibangku teras rumah zizi.

"Nak. Bangun. Hei." Deby membangunkan stiv Sambil menggoyangkan tubuh canggung itu.

Stiv membuka perlahan matanya, melihat sosok wanita yang tempo hari mengusir halus dirinya "Eh tante udah balik." ucapnya bangkit dan berdiri dihadapan Deby.

Deby memerhatikan Stiv dari kepala sampai ujung kaki "Kamu anak tempo harikan?'' tanyanya.

stiven mengangguk pelan "Iya tante." ucapnya tersenyum.

Deby mengerutkan dahi, menatap semakin dalam kemanik mata Stiv "Ngapain tidur disinih. ?" tanyanya sinis.

"Aku temenin zizi tan. Takut ninggalin dia sendiri. Kasihan sendiri anak cewek dirumah." ungkapnya malu-malu.

Dengan tatapan yang masih curiga. Deby menyuruh stiv pulang. Stiv akhirnya menyudahi penjagaan malam ini. Dia memutar sedannya dan meninggalkan pekarangan rumah zizi. Deby masuk dan langsung ke lantai atas. Mengecheck zhy.

Melihat sang buah hati tertidur lelap dengan wajah kecapean deby menngecup kening anaknya itu. Lalu deby kembali ke kamar. Meletakkan tas dan melepas sepatu. Mengambil ponsel dan melakukan panggilan video dengan sang suami.

"Hi ma... anak kita sudah tidur?" sapa Gandy.

"Sudah pak. Lelap sekali dia kecapean sepertinya kebanyakan aktivitas hari ini." jawab Deby dengan mimik wajah muram.

"Kenapa wajah istriku muram. Ada yang mengganggu pikiran?" tanya Gandy.

"Ada anak cowok sekelas zizi sepertinya mencoba mendekati zizi. Mama khawatir."Deby menghelas napas pelan kemudian menghembuskannya kuat.

Gandy ikut terlihat muram "Bagaimana anaknya?" tanyanya penasaran.

"Mama tidak suka. Dia seperti anak berandalan." ungkap Deby.

Pak Gandy memicingkan mata, sedikit bingung dengan pernyataan Deby "Pakeannya amburadul?"

"Bukan. Tapi gelagaknya seperti teman kuliah mama dulu. Suka mainin cewek." jawab Deby sekenanya.

"Mantan mama mungkin." goda Gandy.

"Ah papa... " Deby tersenyum malu digodai oleh Gandy.

Malam itu dihabiskan oleh deby untuk cerita masalah perubahan sikap zizi yang mulai banyak bicara. Dan tiba tiba ada anak cowok yang main kerumah. Pro dan kontra terjadi antara mereka.

Esoknya hari minggu. Gandy sudah pulang dari luar kota. Deby dan zizi menyambut rinduh Gandy.

mereka bertiga berlibur ke taman.

Seharian full mereka habiskan hanya bertiga.

Thanks for Reading and Vote. 🤗🤗🤗

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang