About Stiven Edison(bonus)!

115 13 9
                                    

Special Part

Yah.. akhirnya part ini terbit juga. Walaupun tidak seperti harapan semula. Bagaimana tidak, jika hati Author sedang gunda, begitu juga dengan zizi, keduanya sama sedang patah hati. Tapi, semoga dengan hadirnya part ini setidaknya sedikit bisa membuat senyum keduanya kembali merekah.

Mengingat bagaimana awal zizi mengenal Stiven hingga akhirnya benih cinta itu tumbuh.

****

2018, pukul 08 lewat 48 menit. Aku dengan setumpuk pakaian kotor di Keranjang, juga rasa jetlag yang masih utuh sebab perjalanan kemarin, namun aku terpaksa harus menyelesaikan tugas mencuciku hari ini.

Pakaianku sudah hampir habis terpakai. Sisa dua pasang yang ku kenakan saat ini. Maklum aku tidak suka menggunakan Jasa Laundry, menurutku itu merugikan, bajuku akan kendor dan warnanya memudar.

Aku bahkan tidak menggunakan mesin cuci meski mencuci sendiri dirumah, aku lebih memilih menguceknya dengan tanganku sendiri. Itulah alasan mengapa pagi ini aku berkutat dengan setumpuk pakaian kotor, namun aku akan menundahnya beberapa jam.

Aku akan melanjutkan ceritaku tentang bagaimana sosok Stiven dari sudut pandang Zizi sekaligus bagaimana awal mula rasa itu ada, Rasa Suka lebih tepatnya.

Hi Hi Hi , itu tadi diatas Salam pembuka dari author hehe Curhat Nieee si Author ckckck 💃🏽💃🏽💃🏽

****

Zizi Pradita Pov

Pagi ini, Apakah masih boleh aku berharap padanya ? Cinta masa SMA ku. Cinta yang tidak pernah ketahuan. Cinta monyet lebih tepatnya, Karena selalu ku tutup rapat--- dalam diamku.

Oh Tuhan. Biarkan aku setidaknya sekali saja untuk tahu apakah pernah ada aku dalam hatinya walaupun sebentar saja?!

Bolehkah aku mendeskripsikan sedikit tentang bagaimana wujud manusia itu???

"Ahhh memikirkannya saja aku mulai tersipu malu." Bisiknya seraya mengingat dua-tiga kenangan tentang sosok Stiven.

Ku ingat benar bagaimana proporsi tubuhnya yang mungil, tinggi badannya mungkin hanya sekitar 150 cm dan itu teramat pendek untuk ukuran anak lelaki, dan wajahnya, yah wajahnya sangat biasa saja tak ada satupun darinya buatku tertarik awalnya.

Sampai akhirnya totally dia berubah 180 derajat menjadi gagah nan tampan, tinggi dan bobot badannya yang menjadi fantastis. Tidak hanya aku yang tertarik dan menyukai perubahannya pasti yang lainpun akan sama denganku.

******

Waktu pertemuan pertama Masa Orientasi siswa. Kami Satu gugus dan akhirnya satu ruangan.

Sebut saja namanya Stiven Edison.

Hari itu menjadi hari pertama kami Resmi menjadi Murid SMA neg.86 dan aku mencalonkan diri menjadi Ketua kelas.

Entahlah, mungkin semua anak tidak terbiasa dengan hal tersebut namun bagi ku tidak, itu sangat-sangat biasa.
Bagaimana tidak, sejak masih dibangku Sekolah Dasar aku sudah beberapa kali menjadi ketua kelas.

Setelah pemilihan aku mendapat peraihan suara ketiga terbanyak. Aku terpaksa menjabat sebagai sekretari kelas. Pikirku tak apa. Aku tau persis ketua kelas saat ini sangat lamban cuman beruntung saja dia dipilih karena punya banyak teman dan tampangnya yang lumayan ok. Aku pasti bisa mengaturnya nanti.

Dan Stiven Edison. Dia hanya salah satu murid yang lucu dan menggemaskan. Tiap kali melihatnya aku hanya ingin tersenyum.

Setelah beberapa hari berada diruangan kelas yang sama. Aku baru tahu dia anak yang cukup bisa diandalkan.

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang