12. Pengagum Rahasia!

147 16 0
                                    

Author Update 2 Part untuk hari ini, selamat membaca 🤗🤗


Senin. Pukul 07.00 am.

Upacara bendera dilakukan.
Semua murid, guru dan staf tata usaha berada dilapangan mengikuti upacara. Begitu juga dengan Pak Seno yang memimpin upacara.

Tiga puluh menit berlangsung. Saat semua anak bubar dan akan menuju ruangan. Tiba-tiba semua dihebohkan dengan bangkai tikus yang mati di ruang kelas Ips2.

Saat menuju kelas, Zizi sempat melihat gaduh kelas itu. Namun, dia mengabaikan kehebohan yang terjadi. Selagi itu bukan kelasnya, maka tidak ada urusan dengannya!

Zizi melewati kelas Ipa2 begitu acuh dan memilih berbelok ke kiri menuju kelasnya. Dan Setibanya dibangku, Ia langsung menggantung tas dipinggir meja dan menaroh buku dalam laci.

Ketika hendak menarik tangan dari dalam laci, tiba-tiba Sebuah buku jatuh dari laci meja itu. Buku itu, Ia lihat seperti sebuah  sketsa. Dan karena penasaran zizi ingin membukanya. Namun, belum sempat membuka zizi spontan dikagetkan dengan suara teriakkan Rara yang membacakan puisi, yang didalam sajak puisi itu terdapat namanya berulang kali disebut.

Zizi memutar balik badannya mengarah tepat ke arah Rara.

Mimik wajahnya berubah muram "Sedang apa kamu ?" tanyanya kepada Rara.

Rara memekik "Baca puisi." Jawabnya dengan nada songong.

"Nama aku, kamu sebut-sebut!"

"Emang cuman kamu yang punya nama zizi .gituuuu ?? Iyaaaa ? Hmmmmm." Ucap Rara lagi, dengan terus ngeyel pada Zizi---Zizi geram hendak menarik buku yang dipegang Rara. Namun Fira menahan tangan zizi, tak biarkan Ia merampas buku itu.

Zizi mengibas tangan Fira yang menahannya. Fira terdorong dan hampir jatuh.

Ika datang dengan wajah kesal. "Kamu, apaan sih zhy. Kasar bangat!" Bentak Ika.

Zizi acuh. Malah mencoba menarik buku itu. Dia penasaran apa isi buku itu, hingga membuat Ika meradang---ditariknya buku itu dari Rara, dan dibacanya isi buku tersebut. Ika terhentak . Sambil menengok ke arah zizi.

Melihat ekspresi wajah Ika yang menegang, Zizi makin penasaran.
"Apaan sih .please kasih ke aku!"  Pinta zizi pada Ika dengan sorot mata yang kelam.

Ika menyodorkan buku itu. Zizi meraihnya dengan kekuatan penuh. Zizi tertunduk menatap buku itu dengan perasaan takut---lalu perlahan Ia mulai membukanya, Dibolak-baliknya tiap lembar buku, dan seketika matanya melotot---tangannya melemah---saat menemukan ditiap lembar buku terdapat puisi yang beri judul namanya.

Zizi menelan ludah berulang kali 'Ya Tuhan ini kerjaan siapa?' Batinnya dengan tangan kanan Ia taroh di dada, mencoba menahan sesak.

Lalu Ia menengadah, melihat seisi ruangan kelas. Seketika Ia merasakan malu yang teramat besar, Sebab Ia melihat bagaimana orang-orang yang berada disekelilingnya mencoba menahan tawa.

Dengan perasaan malu, zizi memaksa kakinya berjalan kembali ke bangkunya.

Setiba dibangkunya, Ia terduduk dengan tubuh melemah, kakinya terasa keram, tubuhnya lemas tak bertenanga. Namun, karena perasaan jengkel menyelimuti dirinya, Ia masih bisa dengan kasar menyobek buku itu, lalu  melemparnya ke lantai.

Tak ada yang berani berkomentar, seisi ruangan, zizi sulap menjadi hening!

Geng Ngeyel pun tak berkutik, diam membisu ditempat duduk masing-masing!

Ika hanya sempat berbisik pada, Fira dan Rara. "Jangan ikut campur urusan zizi!" Begitu katanya memperingati kedua sahabatnya.

Fira dan Rara hanya mengangguk pelan. Menurut perintah Ika, sebagai ketua geng!

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang