23. kehadirannya membuat gelisah!

105 15 5
                                    

****

Senin. 09 november 2013.
Pukul 07.00 am.
Try out ketiga.

Pagi itu Rey mampir kerumah zizi namun zizi sudah lebih dulu berangkat.

Rey hanya bertemu Deby dirumah. Dan Deby sempat meminta Rey untuk menjemput Zizi di Sekolah, dan mengantarkannya pulang!

Rey mengangguk, menerima dengan senang permintaan Deby.

Setelah Pamit ke Deby untuk pergi Sekolah. Rey merogoh ponselnya dari saku celananya. Ia mengirim pesan untuk Zizi.

Ting!

Bunyi pesan masuk di Ponsel Zizi, dan zizi membukanya.

PREMAN : bentar pulang gue jemput!

Zizi mendengus kesal, kemudian mematikan Ponselnya. Ia mengabaikan pesan Rey.

****

Hari ini untuk Ujian pertama dimulai. Zizi memasuki ruangan. Dan Langkah yang begitu gamang, tiba-tiba terhenti oleh sosok yang duduk dibarisan paling belakang.

" Ya Tuhan manusia itu hadir kembali., Stiven Edison." Batin zizi.

Dari kejauhan. Stiven mengembangkan seyuman teruntuk zizi. Zizi menatapnya kosong, lalu zizi berjalan mengabaikan Stiven, Ia duduk dibangkus paling depan. Seperti biasa.

Sempurnah sudah zizi dibuat gusar oleh kedua mahluk Tuhan yang sama-sama berandalan itu.

" Oh Tuhan, Engkau Karuniakan aku, dua orang yang begitu berbeda!" Ujar Zizi sembari menutup matanya. Lagi dan lagi air matanya menetes tanpa aba-aba membasahi pipi cabinya itu.

Beberapa jam kemudian Try out untuk sesi pertama usai. Semua murid keluar ruangan untuk beristrahat.

Dan Zizi memilih duduk diam di taman. Sembari menatap jauh entah apa yang dilihatnya. Lalu Helen menghampiri zizi . "Lagi apa zhy?" Tanyanya menyunggingkan bibir membentuk senyuman tulus.

"Duduk nunggu jam kedua." Jawab zizi pelan hampir tak kedengaran oleh Helen, untung saja pendengaran Helen masih sangat bagus, jadi dia bisa tetap mendengar walaupun suara zizi sangat halus dan pelan.

Helen menerka-nerka apa yang sedang dirisaukan oleh Zizi  "kamu keliatan bingung. Mata kamu juga sembab. Ada apa?" Tanyanya lagi sambil memegang tangan zizi, dan zizi menatap Helen dalam dan masih dengan tatapan penuh kerisauan.

Helen menghela Napas, entah kenapa mendadak, perasaannya berubah jadi sedih setelah melihat Zizi "Ceritain aja Zi!" Ujar Helen menambah erat genggamannýa ke Zizi.

Namun, zizi begitu berat untuk mengeluarkan keluh kesahnya, ini bukan pertama kalinya, Ia merasa dicampakan oleh Stiven. Makanya Ia merasa malu dengan perasaan sukanya pada Stiven, Ia takut jikalau Helen tau perasaan itu, Helen akan menertawakannya.

Tidak sanggup zizi menerima kenyataan lebih pahit dari itu. Zizi memalingkan pandangannya kembali ketempat semula, berusaha menghindari pertanyaan Helen. Zizi terus menatap ke suatu obyek yang entah itu apa!

Helen sendiri semakin bingung. Maka Ia membiarkan Zizi lebih tenang, Ia akan menunggu sebentar, hingga akhirnya Zizi siap untuk berbagi.

Zizi tertunduk Malu. Ia menyeka airmata yang menetes dipipinya.

Helen menyaksikan itu dengan cemas "Zhy" panggilnya sambil mengangkat sedikit dagu Zizi, meminta sebuah penjelasan, ia menatap Zizi.

Zizi membalas tatapan Helen lalu tersenyum "aku gak apa, Len, beneran!" Ucapnya bohong!

Let Me Know! (END)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang