Ting tong ting tong
Gue menuju ke monitor intercom doorbell untuk melihat siapa yang dateng jam 8 gini. Ternyata Hyeji.
Nggak pake lama, langsung gue kasih akses dia masuk ke apartemen gue.
"Sunheeeee! Nih gue bawain pizza, kebab, kentang, ayam krispi, spaghetti sama bubur kesukaan lo." Sambil menyodorkan beberapa kantong makanan ke gue.
Yang dia bawa ini kalorinya tinggi semua. Tapi gak apa-apa, udah bersyukur dibawain juga.
"Makasih, tumben inget."
"Gue bawain makanan dibilang tumben, gue gak bawain makanan dibilang kurang peka. Jadi mau lo apa?" Katanya sambil melepas sepatu dan berjalan ke arah ruang tengah.
Hyeji dulu emang suka banget main ke apartemen gue, apartemen gue udah kayak rumah keduanya.
"Hei, bangkong zuma." Panggil gue dari dapur.
"APAAA."
"Gak usah teriak! Gue gak conge!"
Hyeji buru-buru lari ke dapur sebelum sendal rumah gue melayang ke kepala dia. Karena pernah, dia berisik banget teriak-teriak sampe akhirnya gue lempar pake sendal rumah. Sendalnya empuk kok dan terbuat dari bahan kain, jadi gak bikin kenapa-kenapa.
"Lo mau minum apa?" Tanya Hyeji sambil membuka kulkas.
"Lo aja yang pilih. Tapi bawain air putih juga."
"Siap bu dok!"
Gue sukanya makan ngampar di lantai daripada di meja makan, enak aja gitu lebih kerasa nikmat. Terus sambil nonton drama. Kalian udah nonton Touch Your Heart belum? Yang main Lee Dong Wook sama Yoo In-Na. Gue hard shipper mereka banget! Nah, kita sambil makan, sambil nonton drama itu.
"Sun." Panggil Hyeji sambil mengunyah ayam krispinya kriuk kriuk kriuk.
"Hmm?"
"Cerita dong! Lo hutang penjelasan sama gue."
"Hutang? Seinget gue, gue gak punya utang apa-apa ya sama lo."
Hyeji hanya memutar bola matanya, lalu melihat ke arah gue lagi,
"Terus tadi, kok lo bisa berangkat bareng Dokter Jung?""Oh itu..."
"Hmm, kenapa? Itu kenapa?" Sekarang matanya fokus ke gue. Menunggu gue menumpahkan teh yang dia tunggu-tunggu dari tadi siang.
"Gue mau cerita sama lo. Tapi lo jangan kaget." Gue memperingatkan Hyeji sebelum gue bercerita. Nanti gawat kalau gue lagi cerita terus dia teriak-teriak gak jelas.
"Gak akan, gak akan! Janji!"
"Oke..."
Gue pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi hari Sabtu dan kemarin. Karena waktu Hyeji nelfon hari Minggu, gue gak benar-benar menceritakan semuanya. Tapi hari ini, gue ceritain semuanya. Dari gue ketemu sama anaknya, terus kemarin waktu gue niatnya mau makan diluar tapi malah ketemu sama Nara dan Jaehyun, terus ke taman dan melihat Nara nangis karena diejek gak punya mama jadi gue dengan asalnya ngaku kalau gue mamanya, Nara yang minta gue pulang kerumah dan akhirnya gue harus nginep dirumah Jaehyun. Gue juga cerita ke Hyeji kalau sebenernya Jaehyun udah pernah menikah, tapi mendiang istrinya harus pergi meninggalkan terlebih dahulu karena waktu melahirkan pilihannya antara menyelamatkan istrinya atau Nara.
Waktu gue udah selesai cerita, gue mendapati Hyeji gak memberikan respon apapun. Ekspresinya pun kayak percaya gak percaya dengan apa yang udah gue ceritakan.
"Ji... lo kok diem aja?" Kata gue sambil melambaikan tangan gue depan muka dia. Karena dia benar-benar gak ada ekspresi apapun.
"Ji!" Panggil gue lagi. Kali ini lebih tinggi suara gue.
![](https://img.wattpad.com/cover/180849779-288-k468581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Jung | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "it is very rude of me for not introducing myself. The name's Jaehyun, Jung Jaehyun." Start 9/03/2019 Finish 6/04/2019 #46 in Jaehyun 26/04/2019 #51 in Jaehyun 25/04/2019 #169 in fanfiction 09/04/2019 Copyright © 2019 by peachandpeony