"Sunhee." Panggil Jaehyun yang langsung bangkit dari duduknya saat melihat gue dan Nara dihadapannya.
Orang yang dateng ke apartemen gue ini bukan mantan gue, guys. Melainkan Jaehyun. Kenapa gue gak berharap dia ada disini? Karena dia kan sibuk ya? Makanya gue gak ngarepin dia sekarang ada disini.
Jaehyun ini kayaknya daritadi duduk di depan pintu apartemen gue. Dia juga gak tau password untuk masuk ke apartemen gue apa, makanya dia duduk dilantai depan pintu.
"Kamu ngapain disini?" Tanya gue.
"Aku mau ketemu kamu sama Nara." Ucapnya pelan.
Saat melihat Jaehyun, Nara cuma berdiri sembunyi dibelakang gue. Padahal dari kemarin dia nanyain Jaehyun terus. Giliran Jaehyunnya ada di depan mata, Nara malah sembunyi. Hadeeeuuuu :')
"Nara, nggak kangen sama papa?" Tanya Jaehyun sambil melihat ke Nara.
Nara nggak menjawab apa-apa. Dia hanya melihat Jaehyun dengan ketakutan, Nara juga masih sembunyi dibelakang gue.
"Masuk aja deh dulu. Ngobrol di dalem." Kata gue tanpa ekspresi.
Gue memasukan kata sandi untuk memasuki apartemen gue... ya apartemen gue lah, masa apartemen tetangga?
Gue pertama yang masuk, diikuti dengan Nara, dan Jaehyun. Gue langsung melepas sepatu gue dan berjalan ke ruang tengah untuk menyimpan barang-barang belanjaan gue dan Nara.
"'Mama tungguin Naya!" Kata Nara teriak ke gue saat gue jalan pergi menjauh.
"Nara, kan ada papa." Kata Jaehyun.
"Nggak mau sama papa, mau sama mama." Balas Nara yang dengan cepat melepas sepatunya lalu lari ke arah gue.
Melihat perilaku putrinya itu, membuat Jaehyun langsung sedih. Perubahan ekspresinya sangat jelas di wajahnya. Iyalah, gimana gak sedih, anaknya sendiri gak mau sama Jaehyun, papa kandungnya. Malahan maunya sama gue, unbiological mother-nya Nara.
Jaehyun menghampiri gue dan Nara yang udah duduk di sofa.
"Sunhee." Panggilnya dengan pelan.
"Duduk dulu." Kata gue.
Jaehyun menuruti apa kata gue. Dia langsung mengambil tempat duduk disebelah gue. Nara sekarang duduk dipangkuan gue, nggak tau kenapa Nara nggak mau sama Jaehyun. Mungkin masih takut karena kejadian kemarin.
"Sunhee." Panggilnya lagi.
"Kamu ngapain kesini?"
"Aku mau minta maaf." Katanya. Matanya nggak melihat ke arah gue. Justru tatapannya malah ke jari-jemarinya yang lagi dia mainkan.
"Sama aku juga kangen sama kamu sama Nara." Lanjutnya."Kemarin aku udah ngebentak kamu sama Nara." Tambahnya. Matanya masih menatap jari-jarinya. Seakan-akan, jari-jarinya itu sangat menarik untuk dilihat. Padahal, gue tau kalau Jaehyun lagi menghindari tatapan gue.
Gue hanya terdiam. Gue nggak mau juga marahan lama-lama sama Jaehyun, selain nggak baik marahan lama-lama sama orang, gue kangen Jaehyun juga. Perasaan kesel gue ke Jaehyun juga udah memudar kok. For your info aja, gue gak pernah marah sama orang dalam jangka waktu yang lama. Karena nggak baik untuk kesehatan hati dan... gue gak bisa marah sama orang lama-lama.
Waktu gue diselingkuhin gimana? Gue kesel dong. Kesel banget pastinya. Tapi gue berusaha mengkontrol diri sendiri, nggak boleh lepas kendali. Gue mengatakan ke diri gue kalau ya mungkin gue sama mantan gue yang selingkuh ini emang nggak cocok untuk satu sama lain. Gue belajar untuk ikhlas dan berusaha melepaskan. Oke gue marah banget, kemarahan itu gue lampiaskan ke boxing punching bag. Gue bayangin aja tuh puching bag-nya muka mantan gue. Setelah itu gue merasa lebih lega.
![](https://img.wattpad.com/cover/180849779-288-k468581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. Jung | Jung Jaehyun
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "it is very rude of me for not introducing myself. The name's Jaehyun, Jung Jaehyun." Start 9/03/2019 Finish 6/04/2019 #46 in Jaehyun 26/04/2019 #51 in Jaehyun 25/04/2019 #169 in fanfiction 09/04/2019 Copyright © 2019 by peachandpeony