Play the music video!
Yura Yunita - Intuisi
* * * *
"Kamu itu masa lalu yang entah kapan menjadi masa depan, hingga aku akhirnya masa bodoh."
* * * *
Clarissa Bellvania:
Bi, lo di mana?Abimana Aryasatya:
Cafe pelangi, kenapa?
Clarissa Bellvania:
Tadi mama ke rumah. Minta tolong buat teleponin lo, hp mama mati. Cepat pulang! Jojo bersin-bersin.Abimana Aryasatya:
On the way."Huft ..." Abi menghela napas.
"Kenapa, lo?" tanya Reza.
"Si Jojo bersin-bersin. Gue cabut, ya!" Abi mengambil kunci motornya yang tergeletak di meja.
"Tunggu, tunggu!" Reza menghadang jalan Abi.
"Kenapa?" tanya Abi.
"Terus burger lo gimana? Sayang, masih utuh." Wajah Reza memelas.
"Oh, lo makan aja. Udah ya, bye!" jawab Abi santai.
"Serius, nih?" Reza bertanya untuk memastikan.
Abi menganggukan kepalanya, lalu keluar pintu cafe.
Reza memakan burger pesanan Abi. "Rezeki memang nggak kemana kan, Fad?" ledek Reza. Fadlan berdecih. Belum sampai 15 menit, Abi kembali masuk ke dalam cafe.
"Oh ya, Za! Itu burger belum dibayar, ya! Tolong bayarin sekalian, thanks!" ucap Abi menahan tawa.
"Oke, Bi! Makasih infonya!" Kali ini Fadlan yang meledek Reza.
"Makan tuh, rezeki!" sindir Fadlan.
"Sialan," umpat Reza.
Tiba-tiba Reza berlari keluar cafe, Fadlan yang bingung hanya mengikuti dari belakang.
"Woi! Standar, Bi!" teriak Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAVER [Completed]
Teen FictionKetika cinta dibiarkan terbagi, di saat itulah hati diharuskan memilih. Jika mereka bagaikan hujan dan matahari, aku selalu butuh keduanya untuk dapat melihat pelangi. Hujan selalu meneduhkanku, membiarkan semua masalahku ikut terhanyut oleh rintik...