『26』∂ια кємвαℓι

1.5K 111 21
                                    

Happy reading <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading <3

¸¸♫·¯·♪¸¸♩·¯·♬¸¸

"Halo! Bannya bocor di daerah mana, Di?"


" ... "

"Masih lama? Ada bengkel gak?"

" ... "

"Yakin bisa? Ya udah, gue tunggu."

Fadlan memutus panggilan di ponselnya.

Mobil keluarga Fadlan dan mobil Reza sudah sampai di vila milik keluarga Fadlan. Tapi baru saja ia mendapat kabar dari Aldi, bahwa ban mobilnya bocor.

"Gimana, Fad?" tanya Salsa.

"Bannya bocor. Gak jauh, sih, dari sini. Mau nyusul aja?"

Fadlan membelalakan matanya. "Lo pada gak capek? Udah jam satu pagi, guys! Mending kita istirahat aja. Toh, mereka udah tahu lokasi vila ini kan?"

Fadlan dan Salsa menyetujui ucapan Reza. Mereka telah menempuh jarak 3 jam lamanya. Lumayan pegal karena duduk terus-menerus di dalam mobil. Encok, cuy!

"Ya udah, biar nanti pak Ono aja yang nyambut mereka. Yuk kita masuk!" Reza berjalan mendahului. Fadlan, Salsa, dan Ririn mengekor di belakang.

Tunggu- tunggu ...

Ngomong-ngomong soal Ririn ...?

Ririn?

Salsa menoleh ke belakang, mengecek. Karena merasa ada yang kurang.

1 detik

2 detik

3 detik

"ASTAGA, RIRIN!"

¸¸♫·¯·♪¸¸♩·¯·♬¸¸

"Masih lama gak, sih?" tanya Maura yang kini sudah bosan setengah mati. Dengan rasa kantuk yang luar biasa tak dapat tertahan.

"Dikit lagi!" jawab Abi.

Maura mengerucutkan bibirnya, sudah hampir lima kali Maura menanyakan hal itu. Tapi jawabannya hanya, 'Sedikit lagi'.

Entah berapa jam 'Sedikit lagi' yang dimaksud.

Mereka mengalami kesialan. Ban mobil Aldi bocor tertancap paku. Entah siapa yang menebarkan paku di jalan raya.

Untung saja lokasinya tak jauh dari sebuah warung kecil. Sehingga Clarissa dan Maura bisa beristirahat sejenak di sana.

Sedangkan Abi masih setia dan sabar menunggui Aldi menyelesaikan pekerjaannya yang tak kunjung selesai. Bingung 'kan?

WAVER [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang