Play the music video!
Prilly Latuconsina - Fall In Love
****
"Aku nggak mau jatuh cinta karena jatuh itu sakit, I wanna fly in love."
****
Brak!
Suara gebrakan meja dari tangan Clarissa membuat ketiga temannya terlonjak kaget.
"Lo sekarang jadi suka banget gebrak meja, sih, Ris!" omel Salsa yang kini mengelus dadanya.
"Tahu lo! Ingat tempat kek, ini rumah gue!" sungut Maura.
Clarissa cengengesan.
"Udah, udah, Clarissa kan lagi jatuh cinta. Maklumin aja!" Ririn menengahi. Tumben banget nih anak nyambung?
"Tuh, dengerin Ririn!" kata Clarissa.
"By the way, lo jatuh cinta sama siapa, sih?" tanya Ririn lagi.
Byar!
Ambyar sudah pemikiran Clarissa, Maura, dan Salsa tentang Ririn yang sedikit mulai connect.
"Dih? Gue pikir udah sembuh." Maura memasang tampang kecewa.
"Bantuin gue dong! Biar bisa dekat sama Aldi," mohon Clarissa pada ketiga temannya.
"Aldi dingin banget. Bakalan susah kayaknya," komentar Salsa.
"Kalau dia dingin, lo yang harus agresif."
Clarissa, Maura, dan Salsa sontak menoleh ke arah Ririn. Gadis itu sedang bermain ponsel, tapi mulutnya berbicara.
"Kalau dia belum memulai, biar lo aja yang mulai duluan!"
Mereka bertiga masih menunggu kelanjutan kalimat dari Ririn.
"Mungkin sulit, karena lo pasti gengsi."
"Tapi apa salahnya sih sesekali biar ego yang mengalah?"
"Cowok gak harus selalu memulai duluan dan mengejar, kadang cewek juga perlu berada di posisi itu kalau memang dibutuhkan."
Prok! Prok! Prok!
Satu kata untuk Ririn. TAKJUB!
Tak dapat dijelaskan lagi bagaimana perasaan Clarissa, Maura, dan Salsa saat ini. Terharu? Sangat!
Tak menyangka Ririn bisa berkata bijak seperti itu.
"Ih, quotesnya bagus banget!"
Duar!
KAMU SEDANG MEMBACA
WAVER [Completed]
Novela JuvenilKetika cinta dibiarkan terbagi, di saat itulah hati diharuskan memilih. Jika mereka bagaikan hujan dan matahari, aku selalu butuh keduanya untuk dapat melihat pelangi. Hujan selalu meneduhkanku, membiarkan semua masalahku ikut terhanyut oleh rintik...