『23』яυмαн вαяυ

1.6K 123 13
                                    

Happy reading <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading <3

¸¸♫·¯·♪¸¸♩·¯·♬¸¸

"Karena Clarissa udah jadi milik gue, lo jauh-jauh ya, Bi dari Clarissa!"


Deg!

Semuanya tertegun mendengar kalimat yang Aldi lontarkan.

Apalagi Abi, yang memang ucapan itu ditujukan kepadanya.

"Ya gue tau sih, kalian memang sahabatan udah lama. Tapi gue saranin mulai sekarang lo jangan terlalu dekat kayak dulu," lanjut Aldi.

Laki-laki itu bersikap santai, tangan kiri dimasukkan ke dalam saku celana. Membuat kesan angkuh dalam dirinya. Tapi, tidak bagi Abi dan Clarissa.

Abi merasa, ia sudah dibuang jauh setelah mengikhlaskan Clarissa untuk Aldi. Sementara Clarissa, gadis itu merasa jika sikap Aldi tengah mengekangnya.

"Ekhm ... tegang banget lah muka lo pada." Fadlan tiba-tiba muncul memecah keheningan.

"Tahu! Saking dinginnya nih, mozarella pizza sampai gak jadi meleleh." Reza ikut menyahut, tanganya menunjuk pan pizza yang sudah dingin.

Tak membaca situasi, Reza dan Fadlan terus memprovokasi suasana yang sudah terlanjur panas. Sementara Ririn, hanya menatap Fadlan dan Reza secara bergantian.

"Ririn bener-bener gak ngerti sama apa yang kalian berdua bicarain. Tapi, please! Kita makan ya? Cacingnya udah ngultras* di dalam perut!" Ririn mengeluarkan puppy eyes-nya.

*ngultras atau ultras adalah menyanyi mendengungkan yel-yel lagu kebangsaan tim mereka selama pertandingan berlangsung.

"Eh? Iya, iya, yuk makan!" Clarissa tersadar dari lamunan yang ia ciptakan sendiri. Sambil berusaha membuka kotak pizza.

"Btw, tujuan kita ke sini tuh sebenarnya mau ngajak lo," ucap Maura sambil mencomot sepotong pizza.

Abi mengernyitkan dahinya, tak bisa menangkap ucapan gantung Maura.

Salsa mengernyit, sadar ada yang tak beres. "LO KALAU NGOMONG TUH YANG LENGKAP DONG, UNDUR-UNDUR!" semprot Salsa.

Maura nyengir dengan mulut yang celemotan saus pizza.

Salsa menghela napas. "Jadi, kita mau ajak lo nginep di vilanya Fadlan. Tapi setelah ujian," jelas Salsa.

Abi menganggukan kepalanya. "Vilanya udah free ya? Ya udah, gue ikut."

"Oh iya, satu lag—" ucapan Salsa terpotong.

WAVER [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang