『22』ρєяєѕмιαη

1.7K 126 10
                                    

Happy reading <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading <3

¸¸♫·¯·♪¸¸♩·¯·♬¸¸

"Pajak jadiannya mana nih? Diam-diam aja!" Reza menyindir Aldi dan Clarissa yang baru saja datang dari kelas.

Mereka sekarang berada di kantin, menikmati waktu istirahat yang diberikan. Tanpa Abi tentunya.

Perlu kalian tahu, Aldi dan Clarissa sudah resmi berpacaran. Aldi menyatakan perasaannya pada Clarissa kemarin, di depan makam Ayah dan Adik Clarissa.

"Yang udah resmi kalem-kalem aja nih! Takut dimintain traktiran ya lo berdua?" ledek Maura.

"Sirik aja ah lo semua. Gue aja yang udah diresmiin Nichol gak pamer." Ririn membusungkan dadanya.

"Hah? Apaan, Rin? Ini kok tiba-tiba kuping gue panas ya?" sahut Salsa.

"Guys, ada berita penting nih!" ucap Fadlan dengan senyum yang kelewat lebar. Ia baru saja mengecek pesan yang masuk di ponselnya.

"Apa? Kucing lo hamil lagi?" Reza menjawabnya dengan malas.

Karena setelah ia teliti berteman dengan Fadlan selama ini, 'berita penting' yang ia ucapkan, semuanya tidak penting.

"Bukan!" Fadlan menggerakan tangannya.

"Terus apa?" tanya Clarissa.

"Gue cuma mau kasih tahu kalau vilanya udah bisa kita pakai!" Fadlan memekik kegirangan.

Clarissa, Maura, Salsa, Ririn, Reza, dan Aldi hanya bisa mengelus dada. Kayaknya awal-awal Fadlan pendiam, kok sekarang jadi hiperaktif?

"Gue kira janda tetangga lo kawin lagi," timpal Reza.

"Asik! Akhirnya jadi juga kita ke Puncak!" pekik Maura saking senangnya.

"Tapi menurut gue jangan minggu ini. Gimana kalau habis ujian aja?" usul Salsa.

Ya, memang minggu depan sudah dilaksanakannya ujian nasional. Ujian penentuan lulus atau tidaknya mereka ditingkat sekolah menengah atas.

"Iya tuh! Jadi habis ujian kita refreshing!" Setuju Clarissa.

"Boleh juga." Aldi menganggukan kepalanya.

"Ririn sih yes! Kita gak ngajak Abi? Mau gimana pun juga, kan Abi yang ngusulin untuk nginep di Puncak?" ucapan Ririn membuat semuanya terdiam.

"Gue sih gak masalah. Gak tahu kalau Clarissa." Salsa melirik gadis disebelahnya.

Clarissa menegakkan kepalanya. Semua teman-temannya memandangnya penuh tanya.

Setelah ia pikir-pikir, buat apa ia menjauhi Abi hanya karena trauma masa lalunya? Justru dengan hal ini ia bisa belajar untuk melupakan kejadian tragis itu.

WAVER [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang