Play the music video!
Jason Chen - Best Friend
* * * *
"Dapatkah kau menjauh darinya? Mendengar namanya dari ucapanmu saja itu menyakitkan."
* * * *
Saat ini Reza dan Fadlan berada di salah satu cafe dekat sekolahnya. Tempat biasa mereka berkumpul, dengan Abi juga tentunya.
"Gue mau belajar buat remedial besok nih, Za. Mau ikut nggak?" tanya Fadlan.
"Ayo, gue juga remedial. Belajar di sini aja, ya," jawab Reza.
"Hello! Zayn Malik datang!" teriak Abi di depan meja Reza dan Fadlan.
"Lagi pada ngapain, sih?" tanyanya lagi, sambil duduk di sebelah Fadlan.
"Belajar buat remedial besok," jawab Fadlan.
"Oh, ya udah lanjutin! Gue mau chat calon pacar dulu!" ucapnya lalu mengambil ponsel.
"Iya deh, yang nggak di remedial, udah gitu calon pacarnya titisan Albert Einstein lagi," cibir Reza.
"Biarin aja sih, Za. Lo udah siap belum? Nih gue punya pertanyaan," ujar Fadlan.
"Udah, dong. Apa pertanyaannya?"
Fadlan membacakan pertanyaannya. "Gajah mati meninggalkan?"
"Gading."
"Yaps, betul! Sekarang gantian lo yang kasih pertanyaan," perintah Fadlan.
"Oke, harimau mati meninggalkan?"
"Belang."
"Nah, betul. Udah pintar ini kita, Fad!" Reza memuji dirinya sendiri.
Abi yang sedari tadi bermain ponsel tertarik dengan kegiatan Reza dan Fadlan.
"Cuma kayak gitu doang? Nih, sekarang gue yang tanya. Manusia mati meninggalkan?" Abi menyela percakapan mereka.
"Harta?"
"Bukan."
"Jasadnya?"
"Bukan!"
"Oh, gue tau nih. Pacarnya?"
Plak ...
Abi memukul pelan pipi Reza. Reza meringis sambil memegang pipinya.
"Pikiran lo, pacar mulu. Bukan!"
"Ya, terus apa?" Fadlan menyerah.
"Keluarganya, lah! Otak lo pada dimana sih, hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAVER [Completed]
Novela JuvenilKetika cinta dibiarkan terbagi, di saat itulah hati diharuskan memilih. Jika mereka bagaikan hujan dan matahari, aku selalu butuh keduanya untuk dapat melihat pelangi. Hujan selalu meneduhkanku, membiarkan semua masalahku ikut terhanyut oleh rintik...