Happy reading <3
¸¸♫·¯·♪¸¸♩·¯·♬¸¸
"CLARISSA?"
Clarissa tersenyum pedih, sesekali menyeka air mata yang turun melewati pipinya.
"Gue bodoh," tukasnya.
Aldi benar-benar terkejut, sejak kapan Clarissa ada di sini?
"Ini nggak seperti yang lo dengar, Ris." Salsa angkat bicara.
Clarissa mengangguk sambil tersenyum terpaksa. "Gue terlalu bodoh," ucapnya lagi.
Clarissa melangkah maju mendekati Aldi, kini posisinya berhadapan langsung dengan cowok itu.
Yang lain hanya bisa menyaksikan dan menerka-nerka apa reaksi Clarissa setelah ini.
Abi pun kini hanya bisa terdiam membeku.
Plak!
Telapak tangan kanan Clarissa mendarat dengan mulus di pipi kanan Aldi.
"Itu untuk lo yang sengaja mempermainkan perasaan gue," ujar Clarissa.
Plak!
Lagi, tamparannya mendarat dengan mulus di pipi kiri Aldi.
"Ini untuk kepercayaan gue yang udah lo khianati."
Aldi menggeram, tak terima dipermalukan seperti ini.
"MAKSUD LO APA?" bentak Aldi.
"Maksud gue? Lo masih tanya? Lo pikir gue nggak tahu, kalau sebenarnya lo sama dia," Clarissa melirik Alsya. "Menjalin hubungan di belakang gue!"
Aldi benar-benar terkejut, dari mana Clarissa tahu perihal ini. Ia sudah menyembunyikannya rapat-rapat. Pasti ada yang tak beres.
Semua yang ada di sana sama terkejutnya, apalagi Alsya. Hanya Fadlan yang bersikap tenang, melipat tangannya di depan dada.
"Kenapa? Kaget, ya?" Clarissa bertanya dengan nada sarkas.
"Tahu dari mana? Jangan asal tuduh!" balas Aldi yang kini mulai panas dingin, takut-takut rencananya terbongkar dan gagal.
"Gue tahu semuanya, Renaldi Adrian." Fadlan mengeluarkan benda pipih dari dalam saku celananya.
"Biar gue yang jelasin, Clarissa," pinta Fadlan.
Clarissa mengangguk menyetujui.
"Pagi itu ..."
"Mau kemana lo?" teriak Reza.
"CARI INSPIRASI SAMBIL JONGKOK!"
"Sebenarnya gue bukan pergi ke kamar mandi, gue jalan-jalan di sekitar vila," ucap Fadlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAVER [Completed]
Teen FictionKetika cinta dibiarkan terbagi, di saat itulah hati diharuskan memilih. Jika mereka bagaikan hujan dan matahari, aku selalu butuh keduanya untuk dapat melihat pelangi. Hujan selalu meneduhkanku, membiarkan semua masalahku ikut terhanyut oleh rintik...