BAB 3

13.4K 548 1
                                    


***

"Aku duluan ya Ra," ucap Tasya Karena sudah di jemput duluan.

"Iyaa Sya hati-hati" ucap Zahra, di balas anggukan oleh Tasya.

              Tit... Tit... Tit...

Zahra mendengar klakson mobil lalu ia menoleh kearah sumber suara,  ternyata itu Mita.

"Ra kamu belum di jemput sama Kak Ilham?" tanya Mita.

"Belum Ta, mungkin sebentar lagi" jawab Zahra.

"Eum, kalau gitu aku duluan ya Ra" pamit Mita.

"Iyaa..." jawab Zahra sambil melihat Mita yang kembali menghidupkan mesin mobilnya dan pergi meninggalkan lingkungan sekolah.

Sekolah sudah mulai sepi karena siswa-siswi sudah pulang kerumah mereka masing-masing. Hanya tertinggal beberapa siswa yang ada ekskul hari ini.
Zahra berdiri di depan gerbang sekolah menunggu jemputan Kakaknya.

Ketika Zahra sedang menunggu Kakaknya tiba-tiba ada sebuah sepeda motor menghampirinya, "Adit" ucap Zahra dalam hati.

"Belum di jemput Ra"tanya Adit sambil melepaskan helmnya.

"Belum Dit," jawab Zahra sambil menunduk kepalanya untuk menjaga pandangannya.

"Bareng gue aja yuk" tawar Adit.

"Maaf Dit kamu duluan aja, aku di jemput Kak Ilham," ucap Zahra menolak tawaran Adit.

Ketika Adit sedang memaksanya untuk mau di antar olehnya, tiba-tiba terdengar klakson mobil Zahra pun langsung menoleh ke arah sumber suara. Ternya itu Ilham sudah datang untuk menjemputnya.

"Aku udah di jemput, aku duluan Dit," ucap Zahra langsung meninggalkan Adit dan masuk ke dalam mobil Kakaknya.

"Assalamualaikum Kak," salam Zahra mencium tangan Ilham.

"Waa'laikumsalam dek," balas Ilham sambil mengusap kepala adiknya yang tertutup jilbab, "cowok yang ngobrol sama kamu tadi siapa?" tanya Ilham.

"Ooh itu Adit kak, dia dekati aku mulu Kak, dia juga ngajak aku pacaran, tapi udah aku tolak berkali-kali tapi dia tetap dekati aku terus." jelas Zahra.

"Jangan mau kalau ada orang yang ngajak kamu pacaran, suruh dia menghadap kakak atau ayah dulu," ucap Ilham.

"Zahra juga udah bilang sama Adit kalau dia benar-benar mencintai Zahra dia harus dateng kerumah karena Zahra nggak mau pacaran, eh katanya dia belum siap, dia maunya pacaran," jelas Zahra kepada Kakaknya.

"Yaudah jauhi aja dia jangan mau kalau dia ngajak pacaran " ucap ilham mulai menyalakan mobilnya.

Zahra menarik sudut bibirnya sehingga menciptakan senyuman yg sangat manis sambil menganggukan kepalanya.

Sebelum pulang Ilham selalu membelokkan mobilnya ke kedai es krim kesukaan Zahra. Hampir setiap hari Zahra membeli es krim.

"Kak, aku ke dalam dulu ya kak... Kakak disini aja gak usah ikut. Nanti orang-orang ngira aku pacaran sama abang-abang kayak Kakak lagi..." jenaka Zahra sebelum keluar dari dalam mobil.

Ilham memutar bolanya jengah padahal ia sama sekali tidak berminat masuk ke dalam karena mayoritas didalam sana anak-anak SMA.

"Kepedean banget kamu, siapa juga yang mau masuk kedalam..." cibir Ilham.

"Hehe mana taukan," kekeh Zahra.

"Yaudah turun sana," suruh Ilham melihat adiknya masih setia duduk di sebelahnya padahal pintu mobil sudah dibukanya sedari tadi.

"Duitnya mana?" tanya Zahra sambil menengadahkan tangannya ke Ilham.

"Pakai uang kamu lah, yang mau es krim kan kamu kenapa minta ke Kakak," ucap Ilham dengan gaya songongnya.

Zahra mengerucutkan bibirnya kesal, " Pilit banget sih Kak," ucap Zahra kesal.

"Dasar baperan," ucap Ilham sambil mengeluarkan lembaran biru lalu memberikannya untuk Zahra.

"Huaaa makasih Kak Ilham," teriak Zahra ke senang lalu memeluk sang Kakak.

"Iyaa sama-sama," balas Ilham membalas pelukan Zahra.

Setelah selesai acara peluk-pelukan Zahra langsung masuk kedalam kedai es krim itu dan memesan es krim kesukaannya. Setelah selesai membeli es krim mereka langsung pulang ke rumah.

***

Sesampai di rumah Zahra langsung ke kamar dan mengganti seragam sekolah dengan pakaian rumahan, gamis beserta kerudungnya.

Dari pulang sekolah Zahra terus mengurung dirinya di kamar. Bukannya malas atau yang lain, tapi Zahra sedang istirahat sejenak lalu mengerjakan tugas-tugas yang di beri guru di sekolah.

Itu sudah menjadi kebiasaan Zahra pulang sekolah.

***

Mita menghubungi Zahra untuk mengajaknya untuk mengerjakan tugas bersama karena ada beberapa soal yang tidak di mengerti olehnya.

"Ra ketemuan yuk, ada beberapa soal yang gak aku ngerti nih" ucap Mita di seberang sana.

"Dimana Ta?" tanya Zahra

"Gimana kalau di cafe cem—" belum selesai Mita ngomong sudah di potong oleh Zahra.

"Di kedai es krim langganan aku aja gimana" ucap Zahra dengan semangatnya.

"Yah itu sih maunya kamu Ra" ucap Mita.

"Kalau kamu nggak mau ya nggak papa," ucap Zahra Sambil senyam-senyum.

"Ya udah deh Ra, kamu siap-sia gih sebentar lagi aku jemput," ucap Mita lalu mematikan telepon secara sepihak.

"Iih kebiasaan banget tuh anak ya main matiin aja," kesal Zahra.

Zahra langsung mandi dan bersih-bersih ia yakin sebentar lagi Mita sampai dirumahnya, karena gadis itu bawa mobil seperti orang kesetanan.

Limabelas menit berlalu dan Zahra sudah siap untuk berangkat. Tidak lama setelah itu Mita datang menjemput Zahra dan langsung pergi ke kedai es krim langganan Zahra.

Mereka menempuh jalan kurang lebih 10 menit. Setelah sampai mereka langsung masuk ke dalam dan mencari tempat duduk yang strategis untuk belajar.

Di saat Zahra dan Mita sedang merapihkan buku-bakunya tiba-tiba ponsel Zahra berdering.

"Kak ilham," heran Zahra "Assalamualaikum kak, ada apa kak?" tanya Zahra.

"...."

"Inalillahi, iya kak aku segera kesana," ucap Zahra panik dan menutup teleponnya.

Mita yang melihat teman nya panik ikutan panik.

"Ada apa Ra?" tanya Mita.

"Ta anterin aku dulu ya nanti di jalan aku jelasin," ucap Zahra panik.

Mereka pun langsung menuju tempat tujuan.

●♡●

Bersambung...

#jangan lupa vote+comment ya 😊

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang