BAB 33

8.8K 334 31
                                        

Huek huek

Dito membuka matanya lalu meraba bagian kasur di sampingnya.kosong

Huek huekk

Ia mendengar suara itu di arah kamar mandi,sontak ia berlari dengan cepat ke arah kamar mandi.

Ia menemukan istrinya berjongkok di depan toilet sambil menundukkan kepalanya.

"Kamu kenapa"tanya Dito khawatir.

Arsya mengangkat sebelah tangan nya bertanda.tunggu

Dito berjalan mendekati Arsya lalu memijat tengkuk istrinya agar mempermudah Arsya memuntahkan apa yang ingin ia muntahkan.

Hueek

Arsya memuntahkan cairan bening.Dan hanya itu berulang kali terjadi.

"Kita ke dokter aja ya"ajak Dito.

"Kak bisa tolong ambilin kalender gak"tanya Arsya.
Dito bergegas mengambil kalender di ruang keluarga lalu membawakannya ke Arsya.
Tampa sengaja Zahra melihat suaminya terburu-buru masuk ke dalam kamar Arsya sambil membawa kalender.
Zahra pun mengikuti Dito dari belakang karena ia kepo aja kenapa suami kelihatan cemas seperti itu.

"Buat apa?"tanya Dito.Bukannya menjawab Arsya sibuk melihat-lihat kalender di tanganya.

"Aku telat 1 bulan kak"jawab Arsya.

"Maksud kamu"ucap Dito bingung.

"Kak boleh minta tolong lagi gak kak,tolong ambilin test pack di laci nakas dong kak"Pita Arsya.
Dito langsung menuju nakas dan mengambil apa yang di minta Arsya lalu memberikan padanya.

"Kakak keluar dulu ya"ujar Arsya.Dito menuruti apa yang di perintahkan Arsya,dan menyandarkan punggungnya di dekat pintu kamar mandi.

Sekian lama menunggu,Arsya pun keluar dari kamar mandi dengan kepala menunduk dengan wajahnya sedih.

"K-kamu kenapa Sya"tanya Dito cemas.

"A-aku"Arsya mengusap matanya yang sedikit berair lalu menatap Dito.

"Kenapa?"

"A-aku"

"Aku srius Sya.kamu kenapa?"

Arsya pun tersenyum lalu berlari memeluk Dito erat.

"Aku hamil kak"ucap Arsya bahagia.Dito membeku di tempatnya.

"A-apa?hamil?kamu srius?"tanya Dito tak percaya.

"Iyaa kak,aku hamil anak kakak"

Dito langsung memeluk erat tubuh Arsya lalu menciumi setiap sudut wajah Arsya.
Dito sangat bahagia dengan kabar ini sekian lama ia mendambakan seorang malaikat kecil,akhirnya Allah mengambulkan doa-doa nya slama ini.

"Makasih Sayang,kamu sudah memberikan aku hadiah terbaik"ucap Dito mengusap perut rata Arsya.Arsya tersenyum sambil mengangguk.

"H-hamil"gumam Zahra tak percaya lalu menutup mulutnya.
Sekian lama ia menantikan buah hati namun Allah masih belum mengasihnya malahan Arsya yang hamil duluan ketimbang dirinya.
Ia malu pada suaminya,sudah dua tahun lebih ia menikah namun sampai sekarang ia belum bisa memberikan keturunan untuk suaminya.
Zahra menangis dalam diam,lalu pergi meninggalkan sepasang kasih yang sedang berbahagia.

***

"Bagaimana kandungan saya dok?"tanya Arsya sambil mengelus perut ratanya.

Dokter-Siska pun tersenyum lalu berkata"kandungan ibu masih 1 minggu,dan kandungan ibu baik-baik saja".

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang