BAB 19

8.4K 373 8
                                    

Happy Reading 😘

Zahra pun berdiri mematung,dan pikiran nya pun di penuhi oleh hal-hal yang negatif.
"Dia siapa mas?"ucap Zahra membatin menatap Dito dengan tatapan sedu.
Dito pun mendekati Zahra sambil membawa payung.

"Sayang kamu ga papa kan"tanya Dito khawatir.Tapi Zahra tidak menjawab pertanyaan Dito.Zahra memegangi kepalanya ia merasa pusing tak lama kemudian Zahra pun pingsan dengan cepat Dito menahan tubuh Zahra dan membopong  Zahra ke dalam mobil lalu membawa Zahra ke rumah sakit.
Tiba di rumah sakit Zahra langsung di tangani oleh dokter Dito dan Arsya pun menunggu di ruang tunggu.

"Kak maafin aku ya kak...gara-gara aku ini semua terjadi"ucap Arsya merasa bersalah.

"Kenapa kamu minta maaf Sya kan kamu ga salah"ucap Dito menatap Arsya.

"Iya ini semua gara-gara aku kak andaikan aja aku ga ngajak kakak ngobrol lama pasti ini semua ga akan terjadi kak,maaf in aku kak hiks... "ucap Arsya di sela-sela tangisnya.

"Udah jangan ngomong gitu Sya kamu ga salah ko...sekarang hapus air mata kamu ya"ucap Dito sambil tersenyum.Tak lama kemudian dokter pun keluar.

"Dengan keluarga Zahratul Najwa"panggil Dokter itu.

"Saya dok,saya suaminya"ucap Dito"bagaimana keadaan istri saya dok"tanya Dito.

"Istri bapak tidak apa-apa...hari ini istri bapak sudah di boleh kan pulang "ucap dokter.

"Alhamdulillah,kalau gitu saya boleh menemui istri saya dokter"tanya Dito.

"Silahkan pak,saya permisi dulu pak"Ucap dokter itu lalu pergi ke ruangannya.
Dito langsung menemui Zahra dan langsung minta maaf.

"Sayang maafin mas sayang...mas beneran lupa"ucap Dito sambil memegang tangan Zahra.

"Itu siapa"tanya Zahra menatap Arsya.
Arsya yang merasa di perhatikan pun langsung memperkenalkan dirinya.

"Hai Zahra kenalin aku Arsya teman nya kak Dito"ucap Arsya sambil menatap Dito.

"Apa bener mas"tanya Zahra lagi.

"Iyaa sayang...dia teman mas"ucap Dito mengelus kepala Zahra yang tertutup khimar."kata dokter kamu udah boleh pulang sayang..."lanjut Dito.

"Iya udah ayo.."ucap Zahra dingin,dengan cepat Dito membantu Zahra duduk di kursi roda,Dito mendorong kursi roda dengan hati-hati takutnya Zahra jatuh lagi.Kalian nanyain Arsya?,Arsya juga ikut pulang bersama Dito dan Zahra.

Dito pun membopong Zahra ke dalam mobil,sedangkan Arsya cemberut aja dari tadi melihat Dito dan juga Zahra."iih...mereka ngapain sih pakai mesra²an di depan mata aku"batin Arsya sambil menggigit-gigit ujung jilbabnya.

"Sayang"panggil Dito.

"Apa mas?"jawab Zahra.

"Untuk sementara ini Arsya tinggal di rumah kita ya"ucap Dito hati-hati.

"Ko gitu mas"tanya Zahra lembut.

"Gini sayang...Arsya itu baru balik dari Yogyakarta dia baru selesai kuliah,katanya ia mau mencari ke dua orang tua nya tapi Arsya tidak tau dimana orang tuanya tinggal sekarang.Dia juga ga punya tempat tinggal"jelas Dito.

"Kasian banget dia mas"ucap Zahra lalu menghadap ke belakang melihat Arsya yang sudah tertidur,sebenarnya Arsya ga tidur cuman pura-pura aja.

"Gimana sayang,boleh ga?"tanya Dito.

"Iya mas ga papa ko"ucap Zahra sambil tersenyum.

"Makasih ya sayang,kamu emang istri ku yang paling baik se dunia"ucap Dito.

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang