BAB 36

9.9K 390 47
                                    


Bughh Bugh

"Suami macam apa kau,hah?"Ilham langsung menghajar Dito habis-habisan.

"Jawab brengsek!"teriak Ilham sudah habis ke sabaran.Dito hanya diam,ia tidak menjawab atau pun membalas pukulan dari Ilham.

Bugh

"Gue bilang jawab ya jawab!"teriak Ilham untuk kesekian kalinya.

"Maaf"jawab Dito lirih.

"Kata maaf dari kamu itu tidak akan mengembalikan semuanya Dito"itu bukan suara Ilham melainkan suara Fatimah ibundanya Zahra.
Dito mendekat ke arah Fatimah lalu meraih tangan mertuanya.Dengan cepat Fatimah menepis kasar tangan Dito.
Ia sangat kecewa kepada menantunya ini.Ia pikir Dito bisa menjaga dan menyayangi Zahra.Ternyata ia salah,bukan menjaga putrinya melainkan menyakiti putrinya.

"Maafkan Dito bunda,"ucap Dito berlutut di hadapan mertuanya.

"Bukan ke saya kamu minta maaf tapi ke anak saya"tutur Fatimah memalingkan wajahnya dari Dito.

"Dito bangun kau!"panggil Rizal.

Dito bangun lalu mendekati Rizal.Dito tau saat ini ayahnya sangat marah kepadanya.Bisa di lihat cara ia menatap Dito.

Plaak

"Ini buat kamu yang sudah menyakiti Zahra."

Plaak

"Ini buat kamu yang sudah menyia-nyiakan istri kamu"

Ketika Rizal ingin menampar anaknya lagi langsung di tahan oleh Hasnah.

"Tunggu yah,biar bunda aja"ujar Hasnah menatap suaminya itu.Akhirnya Rizal mengalah dan membiarkan istrinya memberi hukuman untuk anak.

Plaak plak

"Itu hukuman buat kamu sudah bikin cucu bunda pergi Dito"bentak Hasnah di iringi dengan tamparan hangat darinya.
Dito kaget akan perlakuan bundanya,Selama ini bundanya tidak pernah bersikap kasar padanya.Baru kali ini Dito melihat kemurkaan dari bundanya.

"Bunda..."lirih Ilham memegangi pipinya.

"Jika terjadi sesuatu terhadap Zahra jangan harap kamu bisa panggil bunda dengan sebutan bunda lagi.Paham kamu!"teriak Hasnah,dengan cepat Rizal langsung memeluk tubuh istrinya.

Dito hanya menundukkan kepalanya,ia tidak berani melihat orang-orang di sekitarnya.

"Mas Dito"
panggil seseorang membuat Dito menegakkan kepalanya.Ternyata itu Arsya yang sedikit berlari menuju ke arahnya.Ketika Arsya hendak memeluk Dito langsung ditarik oleh Hasnah.

Plaaak

"Dasar perempuan tak tau diri!"Bentak Hasnah.Ia sangat benci melihat perempuan itu,perempuan yang sudah menghancurkan rumah tangga anaknya.Semenjak kedatangannya Zahra terus-terusan tersakiti.

"Kurang baik apa lagi Zahra ke kamu hah? Dia rela membagi suaminya dengan kamu!Seharusnya kamu tau Diri Arsya."Hasnah mengeluarkan unek-unek yang ia tahan selama ini.

"M-maksud bunda apa?"tanya Arsya masih memegangi pipinya yang terasa nyeri akibat tamparan dari hasnah.

"Sini kamu!"Hasnah menarik tangan Arsya menuju ruang ICU.
"Kamu lihat keadaan Zahra saat ini,Ia kritis."

Arsya kaget melihat kondisi Zahra saat ini,banyak terdapat alat-alat medis di tubuhnya.

"Puas kamu!ini yang kamu mau kan?"bentak Hasnah.

"Kenapa bunda nyalahin aku?"

Plaakk

"Kamu masih nanya ke salahan kamu apa? Otak kamu,kamu tarok dimana Arsya?"tanya Hasnah menatap sinis ke arah Arsya.

"Bunda cukup!"Dito tidak tahan lagi melihat Arsya di maki-maki oleh bundanya.Apalagi Arsya sedang hamil saat ini.Ia takut nanti Arsya tertekan perasaan dan itu dapat membahayakan janin yang ada di dalam kandungan Arsya.

"Kenapa hah?kamu mau belain istri kesayangan mu ini?"tanya Hasnah.

"Aku bukannya belain Arsya bunda,kasihan Arsya bunda dia lagi hamil bunda"jelas Dito.

"Kasihan kata lo?"tunjuk Ilham ke arah Dito.

"Lo lebih kasihan ke cewek murahan ini ketimbang adek gue?"Ilham menunjuk wajah Arsya menggunakan tangan kirinya.

Bughh

Satu pukulan mendarat sempurna di pelipis Ilham.

"Gue selama ini ngehargai lo sebagai kakak ipar gue,tapi gue gak terima kalau lo ngehina istri gue!"Teriak Dito.

"Apa yang udah di kasih cewek murahan ini ke elo hah?,sampai elo tergila-gila ke dia?"

"Jangan ucap lo bangsat!"

Bugh Bugh Bugh

Bugh

Bugh Bugh

"Satpam.."Panggilan salah satu suster yang melihat kejadian itu.Dengan cepat satpam melerai mereka.

"Lepasin gue,gue belum puas kasih pelajaran buat dia,"bentak Ilham.

Satpam itu tidak meindahkan ucap Ilham lalu ia menarik Dito dan Ilham keluar dari area rumah sakit.

"Ngapain kamu masih disini?pergi kamu!"Usir Sheila melihat Arsya masih berdiri di dekatnya.
Arsya langsung meninggalkan tempat itu.Ada penyesalan yang terselip di hatinya.
"Apa aku sejahat itu?"batin Arsya bertanya-tanya.

●♡●

Bersambung...

Maaf ya part yang ini pendek dulu 🙏

Jangan lupa voment ya

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang