Selama di perjalanan aku selalu bercanda ria dengan Kakakku, ya itulah kebiasaan kami dari kecil.
"UDAHH NYAMPAII WOII!!" teriak Kak Ilham.
"Kak Ilham apaan sih ngageti mulu" kesal ku.
"Yaudah aku masuk dulu kak" pamitku pada Kak Ilham.
"Belajar yang bener jangan banyak bengong mulu, perhatiin guru yang lagi menerangkan pelajaran didepan," nasehat Kak ilham.
"Iyaa Kak" ucap ku seraya mencium tangan kak Ilham, "aku masuk dulu ya Kak, Assalamualaikum."
"Iya dek, Waa'laikumsalam," sahut Kak Ilham.
***
"Zahraaaaa..." toa Tasya sahabat Zahra.
Merasa ada yang memanggil Zahra pun menoleh ke sumber suara.
"Eh iyaa Sya..." jawab Zahra setengah kaget.
"Ra kamu udah ngerjain tugas dari Buk Bet belum?" tanya Tasya.
"Udah dong aku kan anak rajin, beda sama kamu," ledek Zahra.
"Heheh, Ra aku pinjem tugas kamu ya soalnya aku belum ngerjain," ujar Tasya memelas.
"Ya ntar aku pinjamin" jawab Zahra.
"Makasih ya Ra, kamu emang sahabat aku yang paliiiiiing baikkk sedunia," ucap Tasya dengan alay nya.
"Iiih biasa aja kali, nggak usah lebay gitu juga napa," ucap Zahra menggeleng-gelengkan kepalanya heran
"Biarin, suka-suka aku lah," jawab Tasya lalu meninggalkan Zahra begitu saja.
"Tasya iih, tungguin aku dong," pekik Zahra setengah berlari mengejar Tasya.
Selama di perjalanan mereka berbincang-bincang dengan asik, tanpa mereka sadari mereka sudah sampai di depan kelas mereka.
Zahra adalah murid berprestasi di sekolah, dia anak yang pinter, rajin, sopan, ramah dan juga cantik. Jadi tidak heran kalau banyak kaum adam tertarik padanya. Tapi Zahra tidak menanggapi itu sama sekali.
Tak lama kemudian bel sekolah berbunyi menandakan masuknya jam pembelajaran.
Jam pelajaran pun dimulai, Zahra dan siswa-siswi lainnya mempertahatikan pelajaran secara hitmat.
Zahra mengeluarkan alat tulisnya untuk mencatat tulisan yang di tulis guru di papan tulis.
Jam istirahat pun tiba, Siswa-siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin, perpustakaan dan ketaman.
Zahra, Tasya dan Mita segera menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
"Ra kamu mau pesan apa Ra, biar aku pesanin?" tanya Tasya.
"Eum apa yaa... Aku pesan bakso sama teh es aja deh," jawab Zahra.
"Kalau kamu mau pesan apa Ta?" tanya Tasya ke Mita.
"Samain aja deh" jawab Mita.
"Ya udah aku pesanin dulu ya, mending kalian cari aja tempat duduk dulu," ujar Tasya karena kondisi kantin sangat ramai saat ini.
Tak lama kemudian pesanan Zahra, Tasya dan Mita pun datang, mereka menikmati makanan mereka sambil berbincang-bincang.
"Ra kenapa sih kamu selalu nolak cowok yang dekati kamu, apalagi si Adit dia kan cowok yang banyak di sukai cewek-cewek di sekolah ini Ra," tanya Mita.
Zahra memutar bola matanya malas, "Ya ampun Mita udah berapa kali aku bilang sama kamu,a ku nggak mau deket-deket sama cowok yang belum mahrom ku. Apalagi sampai pacaran, kan dosa," ucap Zahra sambil melanjutkan memakan makanannya.
"Tapi Ra kan Adit itu cowok nya baik, pinter beda sama cowok-cowok lainnya" timpal Tasya.
"Ya ampun Tasya, aku bilang ya sama kamu kalau laki-laki yang baik itu dia gak akan ngajak pacaran. Karena dia tahu kalau pacaran itu hukumnya haram" jelas Zahra ke Tasya.
"Ya deh terserah kamu aja, ati-ati loh ntar jadi perawan tua gara-gara kamu ngejauhin cowok-cowok mulu," ledek Tasya.
"Yang aku mau itu adalah cowok yang sayang dan cinta sama aku karna Allah Sya, Ta. Dan dia juga berani dateng ke ayah ku untuk mengkhitbahku bukan nya nggak pacaran"
"Tapi kalau ada cowok dateng kerumah kamu trus dia mengkhitbah kamu, tapi dia jelek Ra, apa kamu mau ama dia?"Tanya Mita.
"Ya Allah Mita masalah ganteng atau gak nya itu masalah belakangan. Yang terpenting itu dia memiliki akhlak yang mulia, dan tentunya kalau ayah ngizini ya aku mau," jawab Zahra.
"Tapi Adit itu juga ngerti agama Ra, lagi pula dia kan anak ustadz..." ucap Tasya.
"Iiih... udah berapa kali aku bilang sama kalian, kalau dia ngerti agama dia gak mungkin ngajak pacaran. Udah deh aku ke kelas dulu, aku males sama kalian berdua ngomong cowok mulu," kesal Zahra lalu pergi meninggal ke dua sahabatnya itu.
"Loh kok ngambek sih Ra, tungguin kita napa," teriak Tasya dan Mita bersamaan.
●♡●
#jangan lupa vote+comment 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal [END]
Teen Fiction[B e l u m r e v i s i] Siapa yang tidak akan kaget saat mendengarkan kata "PERJODOHAN" dengan seorang pemuda yang sukses bahkan pemuda yang sangat diidam-idamkan oleh para kaum hawa diluar sana. Namun tidak bagi Zahra, ia merasa itu adalah sebuah...