BAB 1

21.1K 759 5
                                    


Ponselku berdering menunjukkan pukul 04.30 pagi. Aku mengambil ponselku di atas meja lalu mematikan nya.

Aku segera bergegas untuk menjalankan kewajiban ku sebagai umat muslim yaitu menunaikan shalat 5 waktu. Sebelum itu aku terlebih dulu shalat tahajud baru shalat subuh. Setelah itu akupun mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.

Kini aku sudah siap dengan pakaian putih abu-abuku, dan segera kebawah untuk sarapan pagi bersama.

Dibawah sudah ada Ayah, bunda dan Kak ilham.

"Pagi semua," Sapaku sambil mendaratkan bokongku di samping Kak Ilham.

"Pagi juga sayang," sahut ayah sambil tersenyum kearahku.

"Pagi jelek..." ucap Kak Ilham.

"Iih kakak mah gitu, adeknya cantik gini di bilang jelek," balasku sambil mengerucutkan bibirku kesal.

"Iih kepedean banget kamu jadi orang dek," cibir Kak Ilham.
Dan itu membuatku tambah kesel, kadang-kadang aku heran sama Kakakku itu. Kenapa ia suka sekali membuatku kesal, padahal aku ini adik satu-satunya.

"Sstt... sudah-sudah kebiasaan nih kalian berantem mulu..." Omel bunda padaku dan Kak Ilham, "Sudah!! cepat habiskan makanan kamu nanti kamu telat pergi sekolahnya." lanjut bunda.

"Iyaaa bunda," balasku sambil tersenyum manis kearah Bundaku.

Aku melahap makananku sampai habis, dan segera berangkat ke sekolah.
Aku biasanya diantar ke sekolah oleh Kakakku.

Aku segera berpamitan kepada ayah dan bunda sebelum berangkat sekolah.

"Bun, aku berangkat sekolah dulu ya Bun, doa'in aku semoga mudah menerima pelajaran dari guruku nantinya," ucapku sambil memeluk Bunda sangat erat.

"Iya nak, doa Bunda selalu menyertai setiap langkah kamu nak," balas Bunda sambil mengusap-usap kepalaku yang tertutup jilbab.

"Ekhem... Bunda aja nih yang dipeluk? Ayah engga gitu?" ucap Ayah membuatku langsung melepaskan pelukanku dengan Bunda dan beralih memeluk ayahku.

"Jangan cemburu dong Yah," ucapku.

"Ayah gak cemburu kok sayang, tapi jeles aja," ucap Ayah membuatku langsung tertawa lepas.

"Yaampun Ayahku sayang, jeles itukan sama artinya kayak cemburu," kekehku.

"Yaudah deh iya, sekarang kamu berangkat ke sekolah ya... Nanti kamu telat lagi," ucap Ayah melepaskan pelukannya dariku.

"Hufft... padahal aku masih mau bermanja sama kalian," ucapku sedih.

"Hus... gak boleh ngomong gitu,"  tegur Bunda membuatku menutup mulutku sendiri.

"Zahra anak Ayah yang paling cantik mending berangkat sekolahnya sekarang aja, nanti kamu telat loh. Emangnya kamu mau kena hukuman nanti?" tanya Ayah, dengan cepat aku langsung menggelengkan kepalaku.

"Kalau gitu aku berangkat dulu Ayah, Bunda, Assalamualaikum," ucapku langsung mencium kedua tangan orangtuaku dan pergi menyusul Kak Ilham kedepan.

"Waa'laikumsalam," jawab Ayah dan Bunda kompak.

Setelah itu aku langsung berangkat ke sekolah.

●♡●

Bersambung...

##jangan lupa vote+comment 😊

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang