BAB 13

10.6K 470 0
                                    

Satu minggu pun sudah berlalu, kini Zahra sudah rapi dengan pakai putih abu-abunya dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Zahra sengaja pergi lebih awal supaya ia tidak telat karena hari ini Zahra akan mengikuti Ujian Nasional. Sedangkan Dito juga sudah rapi karena hari ini Dito yang akan mengantarkan Zahra sekolah.

"Udah siap mas?" tanya Zahra.

"Dikit lagi yang" ucap Dito sambil memasang dasinya, dengan cepat Zahra mengambil alih tangan Dito dan memasangkan dasi untuk suaminya.
Dito terus-terusan menatap Zahra secara intens mulai dari matanya yang teduh, hidung yang mancung, bibir yang merah alami tanpa ada polesan lipstik sedikit pun.

"Maka nikmat tuhan mu yang manakah yang engkau dustakan," ucap Dito yang masih menatap Zahra.

"Dah selesai," bangga Zahra melihat hasil kerja tangannya.

Cup

"Makasii sayang" ucap Dito setelah mencium kening Zahra dengan sayang.

"Iya mas, ayo kita serapan dulu mas," ajak Zahra sambil menggandeng tangan Dito menuju meja makan.

***

"Hati-hati ya kalau mau jawab soalnya, karena soal itu banyak yang menjebak sayang," pesan Dito mengelus kepala Zahra.

"Iyaaa mas.,." balas Zahra dengan senyuman.

"Udah kamu masuk sana nanti telat loh"

"Iyaa mas, kalau gitu aku ke dalam dulu ya mas, Assalamualaikum" ucap Zahra.

"Waalaikumsalam"

Zahra terus menelusuri koridor dan berhenti di sebuah kursi dekat taman.
Zahra mengeluarkan buku dalam tasnya dan mengulang kembali pelajaran sebelum ujian. Zahra merasa ada seseorang duduk di sampingnya langsung menoleh untuk melihat siapa yang duduk di sampingnya "Adit" batin Zahra.

"Hai Ra, boleh gak gue duduk disini?" tanya Adit.

"Kan masih banyak tempat yang kosong, kenapa harus disini," tanya Zahra.

"Ya gue sekalian minta ajarin ya ini" ucap Adit sambil menunjukkan soal ya lumayan sulit lah.

"Ooh ya udah silahkan, tapi tolong di jaga jarak kita ya," ucap Zahra sambil meletakkan tasnya di tengah-tegah dirinya dan juga adit.

"Iyaa aman kok," ucap Adit "Ra yang ini gimana sih caranya gue ga ngerti," sambung Adit sambil menunjuk soal.

"Tunggu bentar ya aku lihat dulu," ucap Zahra melihat soal yang di tanya kan Adit.

"Gini Dit caranya kamu bisa menggunakan yang ini, trus dapet deh hasilnya segini, gampang bukan?" tanya Zahra kepada Adit.
Sedangkan Adit terus memperhatikan wajah Zahra secara terus menerus. "Kapan gue bisa miliki lo seutuhnya Ra" batin Adit.

"Hello Adit... kamu kenapa ko bengong?" Panggil Zahra sambil melambai-lamabaikan tangannya.

"E-eh iya Ra, ada apa?"

"Kamu gam dengarin ya apa yang aku jelasin?"

"Dengar ko Ra,"ucap Adit menjeda perkataannya, "makasih ya Ra kalau gitu gue duluan, bye" ucap Adit lalu pergi meninggal Zahra.

"Iyaa sama-sama"

Teng... teng... teng

Bel pun berbunyi Zahra langsung memasukkan buku-bukunya kembali ke dalam tas dan pergi ke ruang ujian. Tak berselang lama pengawas pun masuk ke ruangan Zahra.

"Assalamualaikum semua sebelum kita memulai ujian mari kita berdoa terlebih dahulu, berdoa mulai," ucap pengawas, "selesai... baiklah saya akan menyebutkan token ujiannya. Kalian bisa dengar dengan baik-baik," ucap Pengawas.

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang