BAB 27

8.1K 325 11
                                    

Sampai di rumah Zahra langsung pergi ke kamar karena badannya sangat letih.

"Mas aku ke kamar dulu ya mas"pamit Zahra.

"Mmm.. iya sayang"ucap Dito.

Arsya pun datang dari dapur sambil membawakan 2 cangkir teh.

"Zahra nya mana kak"tanya Arsya.

"Di kamar"ucap Dito sambil memainkan ponselnya.

"Yah..padahal aku bikin teh nya dua satu untuk Zahra dan yang satu lagi untuk kakak"ucap arsya merasa sedih.

"Kamu aja yang minum"ucap Dito.

"Iya deh kak"ucap Arsya meminum teh bikinan nya sendiri.
"Kak kenapa ya akhir-akhir ini Zahra kayak menghindar gitu ya"ucap Arsya.

"Maksud kamu"tanya Dito menatap Arsya.

"Iya kak Zahra itu kayak ngindar gitu kalau kita lagi berdua kak"ucap Arsya.

"Masak iya sih"tanya Dito heran.

"Kakak kok gak peka gitu sih,jangan-jangan Zahra cemburu lagi kalau kita dekat"ucap Arsya.

"Cemburu"tanya Dito.

"Iya kak cemburu"ucap Arsya.

"Kayak nya gak mungkin deh Sya,soalnya Zahra itu orangnya gak cemburuan"ucap Dito.

"Itu kan menurut kakak,"jeda"aku juga perempuan kak jadi aku dapat rasain apa yang di rasain Zahra kak"jelas Zahra.

"Trus mau kamu apa"tanya Dito mulai emosi.

"Kakak jauhin aku"ucap Arsya.

"Oke,kalau itu mau kamu"ucap Dito langsung pergi dari situ dan menyusul Zahra ke kamar.
Arsya hanya bisa melihat punggung Dito yang mulai jauh.
"Maafin aku kak,aku terpaksa ngomong seperti itu aku juga gak mau gara-gara aku rumah tangan kalian hancur"batin Arsya.
"Sebenarnya aku juga sedih kak kalau aku harus jauh dari kakak..tapi aku tidak bisa apa-apa kak.Aku bukan siapa kakak aku hanya masa lalu kakak.."ucap Arsya mengahapus air matanya yang mulai menetes lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk semua.

Dito POV

Dito pun jalan dengan hati-hati agar Zahra tidak deru mendengar langkahnya.
Dito pun langsung menutup mata Zahra dari belakang.

"Mas Dito apa-apaan sih kan aku gak bisa liat jadinya"ucap Zahra berusaha melepaskan tangan Dito yang menutup matanya.

"Kalau mas gak mau gimana"ucap Dito berusaha menggoda istrinya.

"Kalau mas gak mau nanti aku cubit lho..."ancam Zahra.

"Gak takut tuh"ucap Dito masih menutup mata Zahra.

"Rasain ini"ucap Zahra mencubit paha Dito,Dito pun langsung melepaskan tangannya.

"Aau..kok benaran kamu cubit sih"ucap Dito mengusap-gusap paha nya karena merasa sakit akibat cubitan Zahra.

"Tapi katanya gak takut,baru segitu aja udah sakit"ledek Zahra.

"Kamu ini ya...bikin  gemas aja"ucap Dito mencubit ke dua pipi Zahra.

"Emang"ucap Zahra dengan bangganya sambil melepas ikat rambutnya dan membiarkan rambutnya bergerai sehingga menambah kadar kecantikan Zahra.
Dengan usilnya Dito narik-narik rambut Zahra dari belakang membuat Zahra kesal.

"Mas ngapain sih gangguin aku terus"kesal Zahra.

"Kamu kenapa sih sayang berang-berang aja bawaannya dari tadi"ucap Dito pura-pura sedih.

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang