Hari-hari sudah di lalui Zahra seperti biasa,kini Zahra sedang berkutat di dapur menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan juga yang lain.
Zahra memilih memasak ayam kecap,karena Dito sangat menyukai itu.
Tak perlu menunggu waktu yang lama bagi Zahra membereskan ini semua,kini masakan Zahra sudah matang lalu menyajikan dengan rapi di atas meja.
Zahra hendak memanggil Dito dan juga Arsya tapi mereka sudah datang lebih duluan."Mmm...masak apa sih kamu sayang,kok bau nya wangi banget?"tanya Dito sudah tak sabaran ingin menyantap masakan istrinya itu.
"Tadaaa"ucap Zahra melihatkan masakan nya ke Dito.
Dito langsung memberikan piringnya ke Zahra."Ini sayang"ucap Zahra memberikan piring itu kembali ke Dito.
"Makasih cantik"goda Dito membuat Zahra merona.
Di sisi lain Arsya sedang menahan hatinya.
"Ternyata jadi istri kedua itu gak enak...makan hati terus
"kesal Arsya.udah tau gak enak kenapa masih mau jadi istri ke-2 bambang 😂"Ayoo di makan Sya"ucap Zahra ramah.
"Eh i-iya Ra"ucap Arsya.
Tidak ada yang memulai percakapan hanya ada bunyi garpu dan sedok yang saling beradu.
***
"Sya boleh minta tolong gak?"tanya Zahra.
"Tolong apa"tanya Arsya cuek.
"Tolong bantuin aku beresin rumah dong Sya,soalnya aku mau kuliah"jelas Zahra.
"Aku sibuk"ucap Arsya singkat.
"Ta-"ucapan Zahra pun terpotong karena Arsya terlebih dulu angkat bicara.
"Kalau aku bilang sibuk ya sibuk,kamu dengar gak sih"bentak Arsya membuat Zahra kaget,Zahra kira Arsya ini orang nya baik ternyata Zahra salah.
"Ya kan kamu di rumah aja,apa salah nya kamu bantuin aku beresin rumah"ucap Zahra masih dengan nada yang lembut.
"Aku di sini juga istri nya kak Dito.Bukan pembantu kamu!!"ucap Arsya mendorong tubuh Zahra sehingga Zahra terjatuh.
"Ternyata aku salah...aku kira kamu itu orang baik,ternyata kamu wanita jahat"ucap Zahra tak habis pikir tentang Arsya.
Di depan Dito dia seolah wanita baik-baik tapi di belakang Dito dia bagaikan wanita iblis."Diam kamu!!"bentak Arsya lagi.
"Aku nyesel udah membagi suami aku ke wanita yang tidak punya hati seperti kamu ini"ucap Zahra mulai meninggikan suaranya.
"Kamu nya aja yang bodoh"ucap Arsya tersenyum sinis."minggir!!"lanjut Arsya lalu berlalu dihadapan Zahra.
"Ujian apa lagi ini ya Allah"batin Zahra.
Zahra pun mulai membereskan rumah,ia memutuskan untuk masuk kelas hari ini.Karena kondisi rumah saat ini sangat berantakan.
Zahra paling tidak suka melihat lingkungan yang kotor,baginya lingkungan yang kotor itu adalah musuhnya. karena pasti banyak setan yang bersarang di sana.Zahra menghabiskan waktu selama 2 jam hanya membereskan rumah belum lagi memasak untuk makan malam nanti.
Kurang lebih 5 jam Zahra selesai beres-beres."Assalamualaikum"salam Dito,Zahra langsung mencium tangan suaminya.
"Waalaikumsalam"jawab Zahra tersenyum manis.
Tak lama kemudian Arsya pun datang lalu menciumi tangan Dito."kakak pasti cape,kalau gitu aku bikini teh hangat buat kakak dulu ya"ucap Arsya lembut.
"Iya Sya makasih ya"ucap Dito di balas anggukan oleh Arsya.
Dito memeluk pinggang Zahra dari samping,sambil membisikan"aku cinta kamu"
Mampu membuat pipi Zahra merah seperti kepiting rebus."Aku juga cinta kamu mas"balas Zahra lalu mencium bibir Dito sekilas.Dito pun senang mendapat perlakuan manis dari istrinya itu.
"Aku lapar"ucap Dito manja.
"Yaudah ayo kita makan"kekeh Zahra membuat Dito gemas melihatnya.
Dito dan Zahra pun makan satu piring berdua sambil suap-suapan membuat orang yang mengintip dari balik lemari sudah terbakar api kecemburuan siapa lagi kalau bukan Arsya.
Arsya berusaha biasa-biasa saja lalu menghampiri Dito dengan membawa satu cangkir teh di tangannya."Ini kak"ucap Arsya meletakkan teh itu di dekat Dito.
Dito melihat Arsya sambil tersenyum."Makasih""Iya kak sama-sama"jawab Arsya,lalu mengambil duduk di samping Dito.
Sehingga posisi mereka saat ini Dito dan Zahra saling berhadapan dan Arsya di punggungi oleh Dito.
Sungguh menyedihkan melihat kondisi Arsya saat ini,ia mempunyai raga Dito namun ia tidak memiliki hati Dito.
Karena cinta dan kasih sayang Dito sudah berpindah ke wanita lain yang tak lain adalah Zahra.
Arsya mulai jengah dengan situasi ini dan memutuskan untuk masuk ke kamarnya.Sebelum ke kamar Arsya izin dulu ke Dito dan Zahra.
"Kak,Zahra aku ke kamar dulu ya"pamit Arsya."Iya"jawab Dito dan Zahra bersamaan.
Setelah Arsya pergi Zahra pun mulai mengubah pembicaraan."Mas...kenapa aku liat mas kaya mengabaikan Arsya gitu?"tanya Zahra hati-hati takutnya ia malah memancing emosi suaminya.
"Trus aku harus gimana lagi sama dia,"ucap Dito masih menggenggam erat tangan Zahra.
"Ya setidaknya mas tidak mengabaikan dia seperti itu,bagaimana pun juga dia tetap istri mas.Maka mas harus berlaku adil ke kami"jelas Zahra.Dito melepaskan genggamannya dan beralih menangkup kedua tangannya di pipi Zahra.
"Tapi saya tidak mencintai dia lagi,karena cinta saya hanya untuk mu saja"ucap Dito menatap mata indah milik Zahra."Tapi ia tetap istri mu juga mas,aku tidak mau di akhirat nanti kamu di minta pertanggung jawaban oleh Allah karena kamu tidak berlaku adil kepada istri-istri mu mas"ucap Zahra mengelus pipi Dito.
"Baik aku berlaku adil"ucap Dito mencium kening Zahra.
"Makasih mas"ucap Zahra memeluk Dito,Dito juga membalas pelukan Zahra.
●♡●
Bersambung...
Maaf pendek soalnya lagi gak mood buat nulis.
Jangan lupa voment ya 💙

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal [END]
Fiksyen Remaja[B e l u m r e v i s i] Siapa yang tidak akan kaget saat mendengarkan kata "PERJODOHAN" dengan seorang pemuda yang sukses bahkan pemuda yang sangat diidam-idamkan oleh para kaum hawa diluar sana. Namun tidak bagi Zahra, ia merasa itu adalah sebuah...