BAB 20

9.3K 374 13
                                    


Arsya pun menaiki anak tangga satu demi satu sambil bernyanyi.

Kata pujangga cinta itu luka yang tertunda
Walau awalnya selalu indah
Bila bukan jodohnya siap-siap tuk terluka

    Lebih baik bangun cinta
    Dari pada jatuh cinta
    Jatuh itu sakit
    Bangun itu semangat

Lebih baik bangun cinta
Dari pada jatuh cinta
Meski tak mudah
Namun cinta jadi punya tujuan...

Sampai di lantai atas Arsya pun mencari kamarnya."kamarnya yang mana sih,yang ini atau yang itu"gumam Arsya sambil memegang dagunya sambil berpikir.

"Mungkin yang itu"ucap Arsya,ketika Arsya hendak membuka pintu kamar itu terdengar suara orang lagi ketawa-ketawa dari dalam.

"Ups salah...ternyata ini kamarnya kak Dito sama Zahra"batin Arsya.Ketika Arsya hendak pergi ke kamar sebelah Arsya mendengar Zahra tertawa terbahak-bahak membuat Arsya mengurung kan niat nya dan lebih memilih menguping pembicaraan Zahra dan Dito.

"Mas Dito ih...kan sakit mas" Zahra.

"Mana yang sakit coba mas liat"Dito

"Kan jadi merah,ini gara-gara mas Dito cubitnya kuat-kuat"Zahra.

"Maaf sini mas obatin"jeda"udah kan?"Dito

"Heheh udah mas"Zahra.

"Sekarang giliran mas dong"Dito.

"Iya sini sayang"Zahra.

"Au..kok di tampol sih sayang nanti berdarah gimana coba"Dito.

"Biarin aja,bleee"Zahra.

"Awas ya kamu,rasain ini"Dito.

"A-ampun mas hahah...geli mas au...udah dong mas...aku ga kuat lagi mas hahah..."Zahra.

"Ini hukuman buat kamu udah berani usilin mas"Dito.

"Iya iya mas ampun hahah..."Zahra.

"Mereka ngapain sih di dalam"gumam Arsya masih menguping pembicaraan Dito dan Zahra di depan pintu kamar Zahra dan Dito.Tiba-tiba ada orang yang memegang bahu Arsya dari belakang membuat Arsya terlonjak kanget.
"Astagfirullah ibuk,ibuk ko ngangeti aku sih"ucap Arsya sambil memegang dadanya.

"Kamu ngapain berdiri di situ nak"tanya Bi Inah.

"A-aku ga ngapain-ngapain ko buk"ucap Arsya tersenyum kikuk."ibuk ko masih belum tidur sih"tanya Arsya.

"Iya nak ibuk ke pikiran sama kamu,takut nya kamu salah masuk kamar lagi"ucap Bi Inah.

"Nggak ko buk,kamar ku yang itu kan buk"ucap Arsya menunjuk kamar sebelah kamar Zahra dan Dito.

"Iyo ndok...ibuk kirain kamu ga tau"ucap Bi Inah tertawa kecil.

"Yo ndak lah buk...aku kan udah gede jadi aku bisa bedain mana kamar kak Dito juga Zahra buk."Kekeh Arsya.

"Yo wes lah ndok...kalau gitu ibuk ke bawah dulu yo ndok"ucap Bi Inah.

"Ngeh buk"ucap Arsya sambil tersenyum.
Setelah Bi Inah sudah mulai menjauh Arsya langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Uuh...untung ibuk ga tau kalau aku nguping pembicaraan Kak Dito sama Zahra"ucap Arsya lega.

"Mending aku tidur aja deh...ngapain juga ngurusin mereka"Ucap Arsya lalu tidur.

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang