BAB 37

10.8K 371 32
                                        


5 bulan sudah berlalu Zahra masih betah menutup matanya dan enggan untuk membukanya.
Dan Alhamdulillah Zahra sudah di pindahkan ke ruangan inap berkat pertolongan Allah Zahra bisa melewati masa-masa kritisnya.Namun,Zahra saat ini masih dinyatakan koma oleh dokter.
Dan selama itu juga Dito selalu berada di sisi Zahra.

"Sampai kapan kamu tidur sayang?"Dito menatap Zahra dengan tatapan kerinduan yang sangat mendalam.

Cklek

Pintu ruangan terbuka tampak di sana Arsya membawa rantang makanan dan barang-barang lainnya.

"Assalamualaikum"Salam Arsya tersenyum kearah Dito.

"Waalaikumsalam"Dito membalas salam dari Arsya.
Arsya mengambil tempat di sisi kiri Zahra.

"Apa Zahra udah ada perkembangan mas?"tanya Arsya sembari menyiapkan makanan untuk Dito.

"Masih sama Sya,"jawab Dito.

Kalian pasti heran kenapa ya Dito sama Arsya ada di ruangan Zahra?bukannya keluarga Zahra dan Dito membeci Arsya.
Jawabnya.
Waktu itu Arsya datang diam-diam ke ruangan Zahra.Arsya memegangi tangan Zahra erat tanpa di duga Arsya menangis di hadapan Zahra ia mengatakan klau ia sangat menyesal atas apa yang ia perbuat pada Zahra.Pas juga Fatimah dan Hasnah mau liat keadaan Zahra awalnya mereka marah melihat ada Arsya di ruangan Zahra.Ketika Hasnah ingin mengusir Arsya dari ruangan itu langsung di tahan oleh Fatimah.Mereka mengamati Arsya dari jauh dan mendengarkan apa-apa saja yang Arsya katakan.Awalnya mereka kira Arsya pura-pura menyesali kesalahannya.Ternyata Arsya benar-benar menyesali kesalahan itu.Dari situ lah Keluarga Zahra dan Dito mulai menerima Arsya kembali.

"Mmm...mending mas makan dulu biar aku yang jaga Zahra."ujar Arsya memberikan makanan untuk Dito.

"Oh iya aku juga bawa baju ganti untuk mas,kalau mas mau mandi mandi aja.Semua peralatan mandi udah aku bawa"lanjut Arsya.

"Kamu ini ya,kayak orang mau pindahan aja"kekeh Dito.

"Biarin,"ledek Arsya.

Dito langsung menyantap masak istrinya itu.

"Kamu gak makan?"tanya Dito menatap Arsya.

"Udah tadi,"balas Arsya.

Dito hanya manggut-manggut dan melanjutkan makannya.

"Assalamualaikum"Salam Ilham,Fatimah,Hasnah dll.

"Waalaikumsalam"jawab Arsya dan Dito bersamaan.

"Aduh ternyata kita masuk d waktu yang salah ternyata,"goda Rizal membuat Arsya tersenyum kikuk.

Sheila mendekati ke arah Arsya lalu menggodanya."Ya ampun Sya kamu gak di kasih makan ya sama Dito,sampai kamu pucat gini"ujar Sheila seolah-olah mencek suhu tubuh Arsya.

"Iya nih kak,mas Dito nya gak mau bagi makanannya sama aku"tutur Arsya dengan suara di buat sesedih mungkin.

"Astagfirullah Dito Dito,istri nya lagi bunting bukannya di kasih makan.Malah enak-enakan makan di pojok"Sidir Hasnah membuat gela tawa mengisi ruangan itu.

"Eh eh kok kamu nyalahin aku sih Sya?"tanya Dito tak terima.

"Iyaa,Mas gak bagi² makanan sama aku.Mas makan sendiri aja"Arsya tambah memojokkan Dito.

"Kamu ya!"geram Dito melihat tingkah laku istrinya itu.

"Ayah ayah tangan tanteu jahla belgelak"Alfa menggoyang-goyangan tangan Ilham.

Dengan cepat Ilham pergi keluar memanggil dokter.
Tak perlu menunggu waktu lama Ilham kembali bersama Dokter.

"Permisi,saya mau cek dulu keadaan Zahranya"ucap Dokter Ririn.

Kekasih Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang