"Mas... mas sini," panggil Zahra."Apa sih sayang?" tanya Dito gemas.
"Aku lulus mas, liat nih," ucap Zahra sambil melihat ponselnya ke Dito.
"Alhamdulillah akhirnya kamu di terima juga sayang, selamat ya," ucap Dito mencium Zahra lalu memeluk Zahra dengan sayang.
"Iyaa mas," balas Zahra bahagia. "Klau gitu aku hubungi Mita dulu ya mas," lanjut Zahra.
"Iyaaa"
Zahra pun pergi ke taman belakang rumahnya dengan senyuman terus merekah di bibirnya dan tidak lupa pula melantunkan ayat-ayat suci Al-quran. Zahra pun duduk di kursi taman lalu mencari nomor telpon Mita, tidak perlu menunggu waktu yang lama akhirnya sambungan telpon Zahra pun terhubung dengan Mita.
"Assalamualaikum Mita," toa Zahra.
"Astaghfirullah ni bocah gak ada hujan gak ada petir main teriak-teriak aja," kaget Mita.
"Jawab salam dulu," protes Zahra.
"Waalaikumsalam"
"Pinter," ujar Zahra.
"Makasih Zheyenkk," ucap Mita, "btw tumben kamu nelpon aku Ra," lanjut Mita.
"Aku mau kasih kabar ke kamu," ucap Zahra kesenangan.
"Kabar apa?" tanya Mita.
"Kalau aku ud-"ucap Zahra pun terpotong oleh Mita.
"Kamu udah hamil ya? Alhamdulillah bentar lagi aku punya ponakan dari kamu dong, heheh." potong Mita kesenangan.
"Ck, bukan itu dodol," ucap Zahra berdecak kesal.
"Trus apaan coba?"
"Itu makanya dengarin dulu jangan main potong aja kalau orang itu lagi ngomong," kesal Zahra.
"Iya iya maaf, emangnya kabar apaan sih?"
"Aku di terima di UI lho,sumpah aku bahagia banget."
"Alhamdulillah, jadi kita bisa bareng-bareng lagi dong," ujar Mita juga ikutan senang.
"Kamu lulus juga?" tanya Zahra.
"Alhamdulillah iya Ra"
"Yeeey akhirnya aku punya teman juga," teriak Zahra ke girangan seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan teman baru.
"Iyaa Ra," ucap Mita. "Udahan dulu ya Ra aku mau anterin ummi ku ke rumah tante ku dulu," lanjut Mita.
"Iyaaa ta"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam."
Zahra pun meranjak dari tempat duduknya dan masuk ke dalam rumah, tapi ia tidak melihat Dito.
"Mas Dito mana ya," gumam Zahra sambil celinggak-celingguk mancari keberadaan Dito, namun nihil Zahra tidak melihat Dito dimana pun. Namun tiba-tiba ada tangan kekar yang memeluk Zahra dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu Zahra."Kamu nyariin mas ya?" tanya Dito manja.
Zahra pun membalikkan badannya sehingga posisi Zahra dan Dito saling berhadapan."Siapa?" tanya Zahra.
"Kamu " balas Dito.
"Apanya?"
"Au ah," kesal Dito lalu melepaskan pelukannya dari Zahra.
"Eaaa, mas Dito ngambek," goda Zahra sambil menoel-noel lengan Dito.
"Apaan sih," ucap Dito memasang wajah datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal [END]
Teen Fiction[B e l u m r e v i s i] Siapa yang tidak akan kaget saat mendengarkan kata "PERJODOHAN" dengan seorang pemuda yang sukses bahkan pemuda yang sangat diidam-idamkan oleh para kaum hawa diluar sana. Namun tidak bagi Zahra, ia merasa itu adalah sebuah...