[3] One And Only✔️

All About Siyeon☘

Siyeon.. ah bagaimana caraku mendeskripsikan perempuan satu ini?

Huh, oke, kita mulai saja..

Siyeon.. perempuan yang susah ditebak. Mungkin terlalu berlebihan jika aku mengatakannya secantik bidadari. Tapi aku serius, dia tidak pernah terlihat jelek. Bahkan baru bangun tidur pun dia tetap terlihat cantik, sehingga membuatku tak ingin beranjak dari tempat tidur. Dia perempuan yang sangat manis dengan hati selembut salju. Dia masih saja manja dan takut dengan suara aneh di kamar mandi, padahal tidak ada apa-apa. Tapi, di kondisi tertentu dia bisa jadi sangat dewasa, aku saja sampai heran dengan istriku ini.

Soal profesi, Siyeon kini bekerja di salah satu kantor pengacara terkenal yang ada di kota ini. Sempurna bukan? Aku seorang dokter dan istriku pengacara. Bukannya sombong, tapi uang kami sangat berlimpah saat ini hahaha. *Jangan kutuk aku jadi miskin. Seberapa banyakpun uang yang kami miliki, gadis itu tak pernah mau kuajak tinggal di rumah mewah. Ia lebih memilih untuk hidup sederhana dan menyumbangkan sebagian uang kami ke panti asuhan, kurang baik apalagi coba?

Aku baru tau jika Siyeon punya penyakit asma. Kupikir selama ini ia baik-baik saja karena ia tak pernah mengeluh tentang kesehatannya. Tapi pernah di suatu malam ia mengeluh tentang dadanya yang sakit, rasanya sesak dan sulit bernafas. Untung aku seorang dokter, dan aku juga menyisihkan berbagai macam obat di rumah untuk berjaga-jaga. Kalau tidak, bisa-bisa aku sudah menjadi duda keren sekarang, wkwk bercanda.

Siyeon adalah istri yang sempurna. Ya walaupun ia tak pandai memasak, tapi ia benar-benar berusaha keras untuk belajar memasak di sela-sela kesibukannya yang tinggi. Dan jangan lupa, dia hampir membakar dapur saat kami baru saja pindah ke apartemen.

Siyeon.. perempuan itu masih suka Stitch, tapi tidak se-maniak dulu. Dia sering menggunakan boneka Stitch yang kuberikan dari jaman baheula untuk menjadi anaknya. Setiap hari ia akan berkata, "Jeno.. aku mau punya anak," dan itu benar-benar membuatku pusing tujuh keliling. Biar ku beri tau, kami sudah melakukan itu. Rasanya.. ah sudahlah tidak usah dibahas. Kurasa sebentar lagi kalian akan mendengar kabar baiknya.

Nah kan jadi ngelantur kemana-mana. Sudah dulu ya, aku capek dan masih ada pasien yang harus ku urus. Kita bertemu lagi di cerita, byee.

ㅡJeno, 2k29