15. Recognition☘

3.9K 495 32
                                    

"Selamat ya Kak Jennie."

Jennie tersenyum menatap adik iparnya, "Makasi Yeon."

Pandangan mereka lalu tertuju pada bayi yang digendong Jennie. Ya, Jennie baru saja melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki.

"Mau dikasi nama siapa, Kak?" tanya Siyeon.

"Aㅡ"

"Boruto," sambar Doyoung.

"Yakali, udah cukup anak pertama kita kamu kasi nama Shizuka. Yang ini jangan aneh-aneh lagi!" kesal Jennie.

"Keputusan tidak bisa diganggu gugat," ucap Doyoung santai.

"Dasar sinting," cibir Jeno.

"Yang penting hepi," ucap Doyoung menirukan gaya Jeno.

"Ya ya terserah."

"Mau gendong nggak Yeon?" tawar Jennie.

Siyeon tersentak, "Hng.. nggak deh kak. Aku nggak bisa gendong bayi."

"Ya, coba aja dulu. Latihan sebelum gendong anak kamu nanti," ucap Jennie.

"Anak aku ya?" tanya Siyeon sangat pelan, tapi dapat didengar Jeno.

Tanpa basa-basi, Jennie memaksa Siyeon untuk menggendong bayinya.

"Nah, itu bisa kan," ucap Jennie.

Siyeon tersenyum tipis lalu memperhatikan bayi yang ada di pelukannya, sangat lucu. Rasanya ingin sekali ia menggendong bayi yang ia lahirkan sendiri, tapi itu sangatlah mustahil.

"Udah cocok tu jadi mama," ucap Yoona yang membuat Siyeon tersentak.

"Iya Jen, nggak mau buat anak lagi? Jangan menyerah lah, papa nggak sabar gendong cucu dari kalian," sambung Donghae.

Jeno dan Siyeon hanya saling pandang, mereka berdua bungkam ㅡtak tau harus menjawab apa.


Oekk oekk!!


Tangisan dari bayi yang digendong Siyeon berhasil mengalihkan perhatian semua orang. Siyeon segera mengembalikan bayi itu ke pelukan Jennie dan mengambil posisi duduk di sebelah Jeno.

"Ututu cucu nenek haus ya ternyata," ucap Yoona.

Siyeon hanya bisa menegarkan hatinya dan berusaha tersenyum di depan semua orang.

"Kegantengan Boruto pasti nanti nurun dari papanya," ucap Doyoung.

"Jangan panggil anak kita Boruto!" tajam Jennie.

"Kan aku udah bilang sayang, keputusan tidak bisa diganggu gugat."

Rasanya Jennie ingin sekali menjambak rambut Doyoung saat ini, tapi karena ia sedang menyusui, ia harus mengurungkan niatnya itu.

"Nanti kalo kamu punya anak, jangan kasi nama yang aneh-aneh ya Jen, kasian dia jadi bahan bully-an temen-temennya nanti," ucap Donghae.

Jeno hanya diam, tak merespon ucapan sang ayah.

"Kok kalian berdua diem aja dari tadi?" tanya Yoona.

Siyeon yang sedari tadi menunduk, memberanikan diri mengangkat dagunya dan menatap keluarganya satu per satu. "Sebenarnya ada yang Siyeon mau sampein."

Jeno menoleh ke arah Siyeon lalu menggeleng pelan.

Siyeon tersenyum tipis dan meyakinkan suaminya bahwa semua akan baik-baik saja.

Siyeon menghela nafas panjang sebelum akhirnya bersuara, "Maaf. Siyeon nggak bisa ngasi cucu buat mama sama papa."

"Loh, kenapa sayang?" tanya Yoona.

[3] One And Only✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang