Matahari bersinar terang dan hari berat telah menunggu untuk dilewati. Siyeon telah bangun lebih dulu, tangannya sibuk membalas pesan seseorang yang belakangan ini sering menghubunginya. Ia tak sengaja menoleh ke samping, betapa terkejutnya ia ketika melihat sang suami yang sudah terbangun dan menatapnya datar.
Siyeon segera mengunci ponselnya lalu meletakkan benda persegi panjang itu di atas meja. "Kapan bangunnya?"
"Chat sama siapa sih pagi-pagi?" tanya Jeno alih-alih menjawab pertanyaan sang istri.
"Sama klien," jawab Siyeon.
"Oh," balas Jeno singkat lalu bangkit dari tempat tidurnya.
Siyeon mengambil posisi duduk, "Jeno, kamu belum cium aku pagi ini."
"Males," ucap Jeno lalu segera masuk ke kamar mandi.
Siyeon menghela nafas berat lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan kopi beserta sarapan untuk Jeno. Entah kenapa suaminya itu menjadi sangat aneh belakangan ini, semakin cuek dan menjauh.
Setelah menyiapkan sarapan, Siyeon kembali ke kamar dan mendapati Jeno yang sudah rapi dengan kemejanya.
"Kopinya ada di atas meja," ucap Siyeon yang tak mendapat respon dari Jeno.
Lagi-lagi Siyeon hanya bisa sabar dengan sikap suaminya yang seperti itu. Dengan lesu ia masuk ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor.
Selama di kamar mandi, Siyeon lebih banyak melamun daripada mandi. Terlintas dibenaknya untuk membuat kejutan untuk sang suami. Ya, ia akan mengejutkan Jeno malam ini.
Siyeon keluar dari kamar mandi dan mendapati Jeno sudah tidak ada di kamar, suaminya itu pasti sedang menikmati kopi di meja makan. Dengan segera ia bersiap dan menghampiri sang suami.
"Jeno.." ucapan Siyeon terhenti ketika tidak melihat Jeno di meja makan.
Siyeon memeriksa seluruh apartemennya dan tidak mendapati suaminya itu dimana-mana.
Dengan tangan yang sedikit bergetar, Siyeon mengambil ponselnya dan menghubungi Jeno. Sialnya panggilannya tak diangkat oleh sang suami. Tapi ia tak menyerah sampai disana, Siyeon mencoba menelfon Jeno lagi dan sampai panggilan ke-8 diangkat oleh pria itu.
"Kenapa?" suara berat nan dingin itu membuat hati Siyeon mencelos.
"Jeno.. kamu ninggalin aku?" tanya Siyeon pelan.
"Naik taksi dulu ya, aku ada operasi penting."
"Kamu juga nggak sarapan."
"Udah dulu ya, aku sibuk."
"Tapi Jenoㅡ"
Tut Tut Tut
Perlahan Siyeon menurunkan ponselnya dari telinga ketika tau bahwa sambungan diputuskan secara sepihak. Dengan langkah gontai, wanita itupun mengambil tasnya dan segera pergi ke kantor.
☘☘☘
"Darimana aja kamu?" Itu pertanyaan yang pertama kali terlontar dari seorang Lee Jeno ketika sang istri masuk ke dalam apartemen.
"Aku.. habis ketemu klien," jawab Siyeon. "Jeno, aku punya sesuatu buat kamu."
"Ngapain aja sama klien sampe jam 12 malem? Ngomongin apa?"
Siyeon mengambil posisi duduk di sebelah Jeno. "Aku dapet bukti baru, ngomongin itu yang lama."
"Oh ya? Memangnya siapa sih klien kamu itu? Jadi penasaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] One And Only✔️
FanficCOMPLETED Dari SMA - Kuliah - sampe nikah? Penasaran gimana kehidupan Jeno Siyeon setelah menikah? ☘ Narasi baku ☘ 15+ ☘ Jomblo awas baper ☘ Didedikasikan untuk penumpang kapal Jeno Siyeon Q : Apa itu bucin? A : Lee Jeno Let's check this out! Start...