"Halo, dengan Bu Siyeon?"
"Iya saya sendiri. Maaf, ini siapa ya?" tanya Siyeon di telepon.
"Ini dari kantor polisi. Anak anda sedang ditahan karena mengikuti balap liar."
Siyeon terkejut bukan main, "Saya kesana sekarang."
"Baik, kami tunggu."
Tut! Tut! Tut!
"Jeno!! Jeno!!" teriak Siyeon.
"Kenapa sayang?" tanya Jeno yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Nathan ada di kantor polisi!"
"Ngapain lagi anak itu?" tanya Jeno dengan santai.
"Katanya dia ikut balap liar."
Jeno tertawa sarkas, "Yaudah, biarin aja dia tidur di kantor polisi."
Siyeon menghela nafas, "Jeno, kok ngomongnya kayak gitu sih? Dia kan anak kita."
"Anak nggak tau diri, bisanya cuma nyusahin orang tua."
"Sayang.. ayo ke kantor polisi."
Jeno duduk di tempat tidur lalu memainkan ponselnya. "Aku capek, mau tidur."
"Sayang.."
"Kalo kamu mau, kesana aja sendiri," suruh Jeno.
Tanpa menunggu lama, Siyeon menyambar tasnya lalu keluar kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Jeno.
☘☘☘
"Wow, kenapa pulang? Nggak sekalian nginep di kantor polisi?"
Nathan yang baru datang bersama sang Mama melihat Jeno yang sedang berdiri bersandar di dinding dengan kedua tangan disilangkan di depan dada.
"Jeno!" tegas Siyeon.
"Sampe kapan mau kamu manjain anak nggak tau diri ini?" tanya Jeno.
Siyeon menghela nafas, "Kita perlu bicara."
"Bicara di sini aja, di depan anak kesayangan kamu ini. Biar dia denger semuanya."
Siyeon hanya diam menatap anak dan suaminya secara bergantian.
"Liat? Bahkan dia nggak minta maaf karna udah buat orang tuanya malu untuk kesekian kalinya," ucap Jeno.
Siyeon mengusap lembut kepala Nathan, "Sayang, minta maaf ya sama Papa."
"Maaf Pa," ucap Nathan pelan.
Jeno mengibaskan tangannya, "Heleh, besok aja diulangin lagi. Basi!"
"Jeno, kasi dia kesempatan dong. Dia janji mau introspeksi diri," ucap Siyeon.
"Kamu kira aku bakal percaya sama janji anak ini?" tanya Jeno.
"Jen.."
"Kelakuan bocah SMP aja udah kayak gini, nanti gedenya mau jadi apa kamu? Gelandangan?"
"Udahlah Jen," ucap Siyeon.
"Cukup Siyeon. Aku udah muak. Mulai detik ini, semua fasilitas kamu Papa tarik," ucap Jeno final.
"Ini nggak adil buat aku, Pa!" protes Nathan.
"Nggak adil apanya?" tanya Jeno. "Beruntung Papa nggak ngusir kamu dari sini."
"Ya, aku tau aku cuma anak pungut. Dan aku memang nggak pantes tinggal disini. Kalian adalah orang tua terburuk yang pernah ada di dunia ini. Pantes aja Tuhan nggak ngasi anak buat kalian," ucap Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] One And Only✔️
FanfictionCOMPLETED Dari SMA - Kuliah - sampe nikah? Penasaran gimana kehidupan Jeno Siyeon setelah menikah? ☘ Narasi baku ☘ 15+ ☘ Jomblo awas baper ☘ Didedikasikan untuk penumpang kapal Jeno Siyeon Q : Apa itu bucin? A : Lee Jeno Let's check this out! Start...