27. My Husband☘

4.8K 525 291
                                    

Siyeon meraih tangan Jeno lalu menggenggamnya dengan erat, "Tolong jangan ambil suamiku."

Rachel menautkan kedua alisnya, "Siyeon, tolong jangan menghambat pernikahan ini."

"Anak yang ada di perut lo itu bukan anak Jeno, terus kenapa dia yang harus tanggung jawab?" tanya Siyeon.

"Semua bukti juga udah nunjukin kalo ini anak suami lo Yeon," jawab Rachel dengan santai.

"Siyeon, tolong jangan ganggu pernikahannya dulu ya," ucap Yoona.

"Aku nggak bisa cuma diem aja liat suamiku dinikahin sama perempuan licik kayak dia Ma," balas Siyeon.

"Tapi Jeno tetep harus tanggung jawab sayang."

"Berapa kali aku harus bilang kalo itu bukan anak Jeno?!!" Untuk pertama kalinya Siyeon berani membentak mertuanya itu.

Suasana mendadak hening, hanya terdengar isakan-isakan kecil yang keluar dari mulut Siyeon.

"Ayo kita pulang sayang," ucap Siyeon.

Jeno mengangguk kemudian mengikuti langkah Siyeon untuk keluar.


Tak tinggal diam, Rachel dan Yoona pun menghalangi langkah Jeno dan Siyeon.

"Jeno nggak boleh pergi!!" tajam Rachel.

"Rachel, plis jangan ganggu rumah tangga gue sama Jeno lagi," mohon Siyeon.

"Setidaknya gue bisa kasi anak buat Jeno, sedangkan lo? Dasar perempuan mandul!"


Plakk!!


Satu tamparan cukup keras mendarat di pipi Rachel. Semua orang pun terkejut melihat Jeno yang dengan santainya menampar calon istrinya itu.

"Masih berani lo ngatain istri gue?!!" tanya Jeno berapi-api, amarah terlihat sangat jelas di mata pria itu.

"Udah udah," Yoona menengahi. "Siyeon sayang, kamu pulang dulu ya?"

Siyeon mengangguk kemudian menarik tangan Jeno, "Ayo kita pulang."

Tak tinggal diam, Yoona menarik tangan Jeno yang satunya. "Jeno biarin dulu disini ya sayang."

"Aku nggak akan pulang tanpa Jeno!" tegas Siyeon.

Yoona menghela nafas kemudian memanggil satpam untuk memaksa Siyeon keluar dari gereja.

"Jangan usir aku.. Jangan ambil suamiku.. Jeno.." Siyeon terus menangis ketika satpam menyeretnya keluar.

Jeno hendak menghampiri Siyeon tapi cepat-cepat ditahan oleh Yoona, "Kamu nggak mau jadi anak durhaka kan?"

Jeno menunduk kemudian berjalan mengikuti Rachel ke mimbar. Dan lagi-lagi ia diminta untuk mengucap janji nikah oleh sang pendeta. Pria itu tetap saja bungkam, membuat sebagian undangan memakinya.


"Woi, cepetan dong!" teriak salah satu keluarga Rachel.

Jeno tak mempedulikan teriakan itu, sampai kapanpun ia tidak akan sanggup untuk mengucap janji pernikahan bersama Rachel.

Yoona hendak menghampiri Jeno tapi Donghae menahan tangannya. "Ibu macem apa sih kamu?"

"Kamu jangan ikut-ikutan buat keributan disini," balas Yoona.

[3] One And Only✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang