05. Buat Anak?☘

6.5K 639 86
                                    

"SIYEON!!"

"Manggilnya bisa biasain aja nggak?" kesal Siyeon.

Jeno tersenyum malu-malu, "Ayo buat anak lagi."

"Bukannya udah minggu lalu?"

"Tapi aku mau lagi."

"Nggak bisa, besok pagi aku ada sidang," ucap Siyeon tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.

Jeno memanyunkan bibirnya, "Yah, nggak asik banget sih."

"Tidur Jeno, udah malem."

"Kamu belum tidur."

"Iya sebentar lagi."

Jeno mendecak lalu menghampiri Siyeon, "Aku nggak mau tidur kalo kamu belum tidur."

Siyeon menatap Jeno yang sedang berkacak pinggang di hadapannya. "Yaudah jangan tidur."

Jeno menghela nafas lalu duduk di sebelah Siyeon, "Masih lama nggak?"

"Masih," jawab Siyeon singkat.

"Siyeon, nanti anak kita mau dikasi nama siapa?" tanya Jeno sambil memainkan rambut Siyeon.

"Terserah."

"Terserah Lee?"

Siyeon menghela nafas lalu menatap tajam Jeno. "Bisa diem dulu nggak? Ganggu banget."

"Galak!" ucap Jeno lalu pergi ke kamar sembari membanting pintu.

"Dasar bocah," cibir Siyeon lalu kembali melanjutkan pekerjaan di laptopnya.



Kurang lebih satu jam sudah Siyeon berkutat dengan laptop kesayangannya. Akhirnya pekerjaan berat selesai juga. Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari ketika Siyeon menutup laptopnya dan pergi ke kamar.

"Kamu belum tidur?" tanya Siyeon yang melihat Jeno masih menonton video di YouTube.

Jeno tak menghiraukan pertanyaan Siyeon, ia malah tertawa karena menonton sesuatu yang lucu di ponselnya.

Siyeon mengambil posisi duduk di sebelah Jeno, "Ngambek ni ceritanya?"

Tak ada respon apa-apa dari Jeno.

"Udahan dong ngambeknya," ucap Siyeon sembari menundik-nundik lengan kekar sang suami.

"Bisa diem dulu nggak? Ganggu banget," ucap Jeno lalu duduk memunggungi Siyeon.

Siyeon menghela nafas lalu membaringkan tubuhnya. Tak peduli dengan Jeno yang merajuk, ia sudah mengantuk dan besok harus bangun pagi.

"Tidur Jeno, udah malem," ucap Siyeon.

"Hm," balas Jeno yang sekarang sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Chat sama siapa sih malem-malem gini?"

Jeno segera menjauhkan ponselnya ketika Siyeon hendak mengambil benda persegi panjang itu. "Kepo."

"Aku istri kamu dan aku berhak tau," tegas Siyeon.

"Udah sana tidur," suruh Jeno. "Katanya besok pagi ada sidang."

Siyeon mengambil posisi duduk. "Jeno, aku serius. Kamu chattingan sama siapa?"

Jeno tak menghiraukan Siyeon, ia tetap fokus pada ponselnya.

"Jeno!!"

"Jangan berisik Siyeon, ini udah malem," ucap Jeno.

Siyeon mendecak sebal lalu tidur memunggungi Jeno. Wanita itu mencoba untuk tidur, tapi tidak bisa karena suara notifikasi ponsel Jeno yang terus-menerus berbunyi.



[3] One And Only✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang