10. First Love

4.3K 523 19
                                    

"Mau kemana sayang?"

"Hng.. ini mau ketemu klien," jawab Siyeon.

"Dimana?" tanya Jeno. "Aku anter ya?"

Siyeon menggeleng, "Nggak usah, udah malem jugaan."

"Tumben banget kamu ketemu klien malem-malem gini."

"Dia nggak ada waktu siang, jadinya minta ketemu malem," jelas Siyeon.

"Dimana ketemunya?"

"Di cafe deket kantor aku," ucap Siyeon yang sedang sibuk memeriksa isi tasnya.



Siyeon sedikit terkejut ketika Jeno tiba-tiba memeluknya dari belakang sembari mengendus lehernya. "Jangan pulang larut malem ya sayang."

"Ihh, apaan sih Jen, geli!" ucap Siyeon sembari mendorong sang suami menjauh.

Jeno terkekeh, "Aku suka sama wangi parfum yang kamu pake."

"Yaudah, sana pacaran aja sama parfum aku."

Jeno menarik Siyeon, mempersempit jarak antara mereka berdua. "Apaan sih, sama parfum aja cemburu."

Siyeon tak membalas ucapan Jeno, wanita itu malah menyandarkan kepalanya di dada sang suami. "Jeno, aku mau kayak gini selamanya. Hidup berdua sama kamu dan bisa dipeluk kamu setiap hari."

"Kita bakalan terus sama-sama kok sayang."

"Janji?"

"Iya sayang, janji."



...



"Udah lama?"

Siyeon mengangkat dagunya dan melihat Chani sudah berdiri di sebelahnya.

"Baru kok, duduk," suruh Siyeon.

Chani tersenyum lalu duduk di depan Siyeon.

"Gimana? Udah nggak marahan kan lo sama si Jeno?" tanya Chani.

Siyeon terkekeh pelan, "Nggak kok, santai."

"Syukur deh."

"Lo sendiri gimana? Ceritain dong tentang istri lo," pinta Siyeon.

Chani tersenyum tipis, "Istri gue baru aja meninggal."

Siyeon nampak terkejut dengan perkataan Chani. "O-oh, maaf gue nggak tau."

"Nggak apa-apa. Justru itu masalah gue sekarang."

"Maksud lo?"

"Istri gue meninggal karna dibunuh. Gue mau gugat orang itu dan gue mau minta tolong lo jadi pengacara gue. Gimana?"

"Tunggu, lo tau orang yang bunuh istri lo?" tanya Siyeon.

Chani mengangguk, "Rekan kerjanya."

"Karena?"

"Biasalah cemburu Yeon. Istri gue baru kerja tiga bulan disana dan langsung naik jabatan. Sementara temennya yang udah kerja bertahun-tahun nggak bisa naik jabatan," jelas Chani.

Siyeon menggeleng pelan, "Dunia makin gila, nyawa orang dipake main-main."

"Ya begitulah. Gimana? Lo mau kan?" tanya Chani.

"Pasti, gue bakal bantuin lo."

Chani tersenyum, "Thanks Yeon."

Siyeon mengangguk, "Terus anak-anak lo gimana?"

"Gue belum punya anak."

"Ohh."



"Yeon?" panggil Chani tiba-tiba.

[3] One And Only✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang