Siyeon membuka matanya ketika ada seseorang yang mengguyur tubuhnya menggunakan air dingin. Dilihatnya Rachel tengah berdiri angkuh di hadapannya dengan kedua tangan disilang di depan dada. Tak lupa juga dengan dua pengawalnya yang berbadan besar.
"Gimana tuan putri, enak tidurnya?" tanya Rachel.
Siyeon hanya diam, menatap tajam ke arah Rachel.
Plakk!!
Satu tamparan keras mendarat di pipi Siyeon. "Biasain aja ngeliat gue!" ucap Rachel kesal.
Siyeon merasakan pipinya memanas sekaligus perih akibat tamparan Rachel. Ia tidak bisa apa-apa saat ini, kedua tangan dan kakinya diikat di sebuah kursi oleh nenek lampir yang ada di depannya.
Brakk!!
Suara keras yang memekakkan telinga itu terdengar, membuat semua orang yang ada di dalam ruangan terkejut. Ternyata Jeno yang menendang pintu sampai terbuka dan menimbulkan suara yang tak enak didengar telinga.
"Akhirnya kamu dateng juga sayang," ucap Rachel berjalan menghampiri Jeno.
Dengan cepat Jeno menghindar ketika Rachel hendak menyentuh pundaknya. Tatapan penuh amarah dan kebencian terlihat di matanya.
"Kita main-main dulu ya sayang," ucap Rachel lalu berjalan menghampiri Siyeon.
Pandangan Jeno beralih pada Siyeon yang terikat di kursi. Wanita itu menatap Jeno dengan sayu, seolah-olah tidak ada harapan lagi untuk mereka agar bisa selamat.
Jeno menghela nafas pelan lalu menunduk, ia tak sanggup melihat kondisi istrinya yang memilukan itu. Bahkan sudah terdapat banyak lebam di sekujur tubuh gadisnya.
"Gue cuma mau lo ceraiin Siyeon terus lo nikah sama gue, dan semua bakal bahagia," ucap Rachel.
Jeno menarik nafas dalam-dalam sebelum bersuara. "Oke. Tapi lepasin dulu Siyeon."
Rachel tertawa sarkas, "Lo kira gue bodoh Jen?"
"Please, lepasin Siyeon. Habis itu gue bakal pisah sama dia," bujuk Jeno.
"Kalo lo bohong gimana?" tanya Rachel.
"Kalo gue bohong, lo bisa bunuh Siyeon di hadapan gue."
Siyeon terkejut mendengar ucapan Jeno. Lelaki itu benar-benar akan menceraikannya?
"Okey, gue turutin perintah lo," ucap Rachel.
Setelah itu, Rachel membuka ikatan di tangan dan kaki Siyeon. Sementara Jeno hanya diam, diawasi oleh kedua pengawal Rachel.
"Biarin Siyeon pergi," ucap Jeno.
"Lo ceraiin dulu lah, baru dia baru pergi," balas Rachel.
Jeno terdiam menatap tajam ke arah Rachel. Hening cukup lama, sampai akhirnya...
Buggh!!
Jeno menendang kedua pengawal Rachel sampai kedua lelaki bongsor itu tersungkur ke lantai. Keduanya mencoba melumpuhkan Jeno, tapi tenaga Jeno ternyata cukup kuat untuk menghadapi mereka. Bayangkan saja 2 lawan 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] One And Only✔️
FanficCOMPLETED Dari SMA - Kuliah - sampe nikah? Penasaran gimana kehidupan Jeno Siyeon setelah menikah? ☘ Narasi baku ☘ 15+ ☘ Jomblo awas baper ☘ Didedikasikan untuk penumpang kapal Jeno Siyeon Q : Apa itu bucin? A : Lee Jeno Let's check this out! Start...