39. Unlucky Child

3.5K 462 70
                                    

Jeno sedang duduk dengan gusar di sofa ruang tengah. Sedari tadi ia menunggu sang istri yang belum juga pulang sampai detik ini, ponselnya pun tidak aktif.

Pria itu tidak bisa diam saja, akhirnya ia pun mengambil kunci mobilnya dan mencari sang istri di malam yang dingin ini.

Jeno mengemudikan mobilnya keliling kota untuk mencari Siyeon, ia tau ini akan terjadi. Istrinya itu pasti sedang mencari Nathan sendirian.

"Bikin susah aja!" geram Jeno di balik kemudi.

Kemudian ia membanting setir ke kiri ketika melihat seorang wanita yang berjalan sendirian menyusuri trotoar. Dengan segera ia keluar dan menghampiri wanita itu.



"Ngapain disini?" Jeno menghadang jalan Siyeon.

Sementara Siyeon tak peduli, wanita itu malah mendorong bahu sang suami yang menghadang jalannya.

Tak tinggal diam, Jeno dengan cepat menahan pergelangan tangan sang istri. "Siyeon! Kamu mau kemana?!"

"Ck. Lepasin!!"

Jeno mencengkeram erat pergelangan tangan Siyeon sembari menatap nanar sang istri. "Ayo pulang!"

"Lepasin Jeno! Aku mau cari Nathan!"

"Ngapain kamu cari anak itu lagi?!"

"Dia anak kita dan dia tanggung jawab kita!!"

"Dia bukan anak kita!!" bentak Jeno.

Perlahan kepala Siyeon tertunduk diikuti dengan isakan-isakan kecil yang keluar dari mulutnya.

Jeno hanya diam, memperhatikan sang istri yang menangis.

"Aku cuma pingin punya anak, udah itu aja," ucap Siyeon pelan.

Jeno menghela nafas berat kemudian menarik Siyeon ke dalam pelukannya. "Jangan nangis sayang. Aku minta maaf."

"Apa aku salah pingin punya anak?" tanya Siyeon di sela-sela tangisnya.

"Enggak kok sayang. Aku minta maaf."

Siyeon mendongak, "Jeno.. kita cari Nathan ya?

Jeno hanya diam, tak menganggapi ucapan sang istri.

"Jeno.. ayo cari Nathan," rengek Siyeon.

Pada akhirnya Jeno pun mengangguk dan menuruti permintaan Siyeon untuk mencari putra semata wayangnya itu.

Jeno mengemudikan mobilnya tak tentu arah, ia sengaja memperlambat kecepatan mobilnya untuk mengulur waktu. Berharap Siyeon merasa lelah dan akhirnya tertidur di mobil. Tentu saja ia tidak ingin Nathan kembali ke rumah, karena ia benci dengan anak yang tidak tau diri itu.



Tin!!



Jeno spontan menginjak rem ketika ada sebuah motor yang tiba-tiba lewat di depannya.



Brak!!



Tabrakan pun tak terhindarkan, padahal pria itu mengemudi dengan hati-hati.

"Ya ampun Jeno!!" teriak Siyeon.

"Dia yang salah, belok nggak liat kanan kiri!!" balas Jeno.

Tak mempedulikan sang suami, Siyeon pun turun dari mobil dan mengecek kondisi di luar sana.



"N-Na.. Nathan?" gagap Siyeon.

Jeno yang baru keluar mobil pun tak kalah terkejutnya ketika melihat anak yang terkapar di jalanan.

Siyeon segera menghampiri putranya kemudian menepuk-nepuk pipi anak itu. "Nathan! Bangun sayang!"

Sementara itu, tak ada respon apapun dari Nathan. Anak itu tak sadarkan diri dan dari pelipisnya mengalir darah segar.

[3] One And Only✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang