12.

668 82 10
                                    

Makasih atas vote nya 😭

Terharu😥, target vote 50 ya😁

Maaf up nya lama, lagi ada masalah soalnya. Makasih readrs MY EX😋, makasih sama respon dan komen kalian.

Semua mendukung, dan membuat aku makin semangat. Jan lupa votenya🤣

"Kenapa?" Tanya Aldi yang melihat Salsha begitu murung, Aldi berusaha care pada pacarnya.

Ya gak tahu juga untuk kedepannya gimana.

"B aja." Jawab Salsha singkat, bukannya membuka diri. Salsha juga masih terus menutup dirinya pada siapapun, termasuk juga pada Aldi.

"Jujur, kalo jawab tuh jujur. Percuma juga punya pacar tapi lo nya masih tertutup sama gue. Dunia gak sesempit yang lo pikir Sal."

"Apaan si, gaje." Salsha membelakangkan rambutnya, dia mengambil ikat rambut dan mengikat asal rambutnya.

"Entah kenapa gue makin kesini makin sayang sama lo Sal." Ucap Aldi tanpa sadar, dia menatap Salsha penuh damba.

Salsha yang mendapat respon seperti hanya tersenyum miris. "Bisa normal dikit gak? Makin kesini gue makin gak suka sama lo deh." Ucap Salsha kesal.

"Romantis salah, humoris salah, lo maunya apa si. Cape juga lama-lama ngikutin kemauan lo."

"Siapa yang nyuruh lo buat ngelakuin itu?"

"SIKAP LO YANG NYURUH GUE BUAT LAKUIN ITU, PUAS?" Bentak Aldi kesal dengan sikap Salsha yang terlalu santai.

"Najis." Ucap Salsha berlalu meninggalkan Aldi yang sedang kesal, dia sama sekalo tidak mau memperpanjang masalahnya.

"Weh, JALANG mau kemana lo?" Teriak Aldi ditengah ramainya pusat perbelanjaan.

Salsha menghentikan langkahnya dan menatap pada Aldi nanar, kemudian dia berjalan mendekat pada Aldi.

Salsha memegang bahu Aldi lembut, kemudian dia mendekatkan bibirnya menuju pada telinga Aldi.

"Mau cari orang BRENGSEK yang cocok sama gue." Ucap Salsha menekan kata BRENGSEK dan langkah terakhir kata yang sangat lembut.

Aldi menonyor kepala Salsha mendengar jawaban konyol Salsha. "Udah jangan pergi, gue juga termasuk orang BRENGSEK itu."

"Sinting lo ya." Timpal Salsha tertawa dengan ucapan Aldi yang sekarang.

Salsha bukan hanya ikut terbawa angin karna Aldi, dia hanya ingin menyesuaikan.

Sudah hampir setengah tahun Salsha menyandung hubungan dengan Aldi, tapi rasa-rasanya berusaha care saja Salsha tidak bisa.

"Jadi, sebenernya kenapa. Gue merasa aneh aja kalo liat lo murung, diem aja, dingin, lo terlalu care buat gue Sal." Keluh Aldi yang mulai merambay jauh berfikir kearah belakang.

Akhir-akhir ini Salsha memang menjadi sangat baik dimata Aldi, lebih manja, dan tidak suka memaki. Bukan Salsha yang sebenarnya, begitu pikir Aldi.

"Gue lagi berusaha care aja buat lo, gue mau lo jujur dan terbuka sama gue." Sekarang, Salsha yang dulu kembali. Suara lembut, dan menyenangkan telinga Aldi.

"Gue terbuka kok, sama lo. Lo nya aja kali yang terlalu menutup diri sama gue." Ucap Aldi menyangkal ucapan Salsha.

"Gue bisa bedain mana lo yang sebenarnya, mana lo yang gue kenal. Gue tahu selama lo sama gue, lo cuma pura-pura kan?"

"Gue juga tahu lo susah ngelakuin sandiwara lo itu, kenapa lo harus pura-pura jadi cowok yang bisa buat gue nyaman. Tapi itu bukan diri lo sendiri Al, lo harus berfikir ke depan." Sambung Salsha membuat Aldi menundukan kepala.

CDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang