11.

718 85 31
                                    


Next lagi?

Ah she up😂, yang pasti vote tercapai langsung next lagi deh.

Vote masih 45. Cus yang cinta sama pasangan ALSHA alur ini, boleh dong vote nya.

"Sal, gue mau ngomong sama lo." Ucap Argo yang terus meminta waktu berbicara 4 mata dengannya.

Namun, akhir-akhir ini Salsha mulai menjauhinya. Nita yang biasanya sering bersama juga menyendiri, Sadewa yang selalu diam semakin tidak kelihatan diujung kantin sedikitpun.

"Apaan si." Tepis Salsha saat melihat Argo berusaha memegang tangannya, semenjak kejadian kemarin Salsha lebih sensitif pada siapapun.

Dan anehnya, tidak dengan Aldi. Semenjak Aldi memeluk Salsha kemarin, hubungan mereka seperti semakin baik. Aldi yang baik, dan tidak gesrek lagi. Salsha yang lebih lembut, dan kasar dengan teman lainnya.

Entah ada atmosfir lain mana yang merasuki mereka berdua, yang membuat aneh itu kenapa hubungan MEREKA semua menjadi berantakan.

"Kok lo jadi ngehindar si, ada masalah apa lo sama kita-kita?"

"Gak ada." Jawab Salsha seadanya, memang apa yang harus dia jawab selain itu. Toh, semuanya juga akan sama.

"Kita pindah sekolah ke sini juga mau mempererat persahabatan kita, bukan malah ngancurin. Lo makin ke sini makin aneh, coba lo pikir semenjak kejadian itu harusnya lo belajar menghargai. Tapi kenapa makin ke sini makin ngelunjak si." Ucap Argo yang sangat kesal dengan pemikiran mereka.

Permasalahannya memang ada diotak mereka, jika Salsha mau menghilangkan pikiran buruk dan traumanya dia tidak akam terus terpuruk. Jika Nita tidak terlalu ikut campur dalam hubungan Sadewa dan Salsha mungkin trauma Salsha tidak akan semakin memburuk. Jika Sadewa lebih hati-hati dan siaga dalam menjaga Salsha dia juga tidak akan kecolongan dalam melindungi Salsha.

Dan dimana Argo?

Itu juga perlu ditanyakan, karna dalam kecelakaan batin satu tahun yang lau Argo tidak bersama mereka.

"Gak usah banyak bacot, lo gak tahu jalan ceritanya. Harusnya lo diem, bukan sok dewasa dimata kita." Ucapan Salsha begitu menojok hati Argo.

"Gue ngomong gini karna gue peduli." Sangkal Argo yang melihat mata Salsha sudah mulai memerah marah.

"Kepedulian lo telat Go, nya juga akan menghukumnya jika dia membantah.

*****

"Ada apaan si kok gue dipindah sekolah, disuruh satu sekolah lagi. Gue nyaman juga disekolah gue yang itu." Gerutu Wiga yang kesal dengan tingkah Aldi.

Bagaimana tidak, dia menyeret dan membuang baju sekolahnya. Dan diganti dengan baju sekolah satu almamater dengannya, padahal sekolah yang Aldi tempati sangat mahal.

Bagaimana bisa dia membayar sekolah disana, jika dengan uang papa nya dia bisa. Tapi bisnisnya sudah mulai menipis.

"Biar mama gampang pantau kitanya." Sahut Aldi yang masih menarik kerah belakang Wiga, Aldi tidak mau kecolongan membiarkan Wiga kabur lagi. Cape Aldi tuh, nyariin kutu rambut.

"Lepasin gue juga kali, masa udah didepan gerbang gini gue masih diciting gini kaya anak kucing aja." Keluh Wiga yang masih kesal dengan perilaku Aldi, mana bisa dia keliatan keren kalo Aldi masih narik kerah bajunya gini.

Kalo kaya gini si, keliatan banget kalo Wiga abis ketangkep basah nakal. Ditarik gini sama abangnya.

"Ogah, entar gue kecolongan kalo gue lepas." Ucap Aldi kekeh pada pendiriannya, dia juga melihat Salsha berjalan mengenakan tas gendongnya sendirian, dan berjalan dengan terburu-buru.

CDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang